Mohon tunggu...
Didno
Didno Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Youtuber

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesan untuk Mas Menteri Nadiem Makarim

27 Oktober 2019   09:34 Diperbarui: 27 Oktober 2019   09:52 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis dan Nadiem Makarim/sumber: dokpri

Ketiga, Pemerataan Fasilitas Pendidikan. Fasilitas pendidikan di Indonesia masih belum merata. Ada sekolah yang memiliki fasilitas lengkap, tetapi tidak sedikit di daerah fasilitasnya seadanya. 

Sehingga masih ada kesenjangan antara peserta didik yang ada di desa dengan di kota. Ini menjadi tantangan bagi Nadiem Makarim untuk bisa melakukan pemerataan fasilitas pendidik di Indonesia.

Keempat, Guru tidak disibukkan dengan berbagai macam perangkat. Salah satu hal yang membuat guru terkadang tidak konsen dalam mengajar adalah banyaknya perangkat yang harus dikerjakan oleh guru. Bahkan terkadang banyak kegiatan yang mengakibatkan peserta didik tidak mendapatkan haknya untuk didik oleh gurunya.

Guru cukup membuat perangkat yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran saja tidak dengan pembuatan perangkat lainnya yang terkadang bukan tugas guru. Guru harus mendidik muridnya sehingga diharapkan menjadi orang yang bertaqwa kepada Tuhannya, memiliki pengetahuan, ketrampilan dan karakter yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Kelima, Kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman. Ada beberapa materi pelajaran yang diajarkan di sekolah menurut pendapat saya tidak sesuai dengan usia dan sudah ketinggalan dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu sebaiknya materi-materi tertentu dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan anak dan zaman.

Keenam, Peserta didik harus diberi pengetahuan tentang kewirausahaan. Mindset atau cara pandang sebagian guru selama ini hanya mengajarkan peserta didik setelah lulus sekolah untuk bekerja. Padahal kalau mereka bisa menggali potensi yang dimiliki oleh peserta didik, mungkin bisa lebih dari hanya sekedar pekerja tetapi owner atau pemilik walaupun hanya kecil-kecilan. 

Sehingga pendidikan kewirausahaan harus disematkan dalam setiap mata pelajarn sehingga setelah keluar dari sekolah terutama SMA dan SMK, mereka bisa menjadi wirausahawan walaupun kecil-kecilan apabila tidak mendapatkan pekerjaan atau menghasilkan karya-karya inovatif dari dunia digital yang bisa menghasilkan dan bermanfaat bagi orang banyak.     

Itulah pesan saya untuk Mas Menteri Nadiem Makarim, mungkin masih banyak hal-hal lain yang ingin disampaikan oleh guru-guru dari seluruh Indonesia. Mudah-mudahan pesan ini bisa dibaca oleh Mas Menteri dan menjadi catatan kecil untuk lebih memajukan pendidikan di Indonesia.       

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun