Dia menangis dan menangis duduk di pangkuan dokter.
Dokter menggendongnya duduk di meja, seperti seorang ayah yang sedang menghibur putrinya...
Sambil nangis, putri saya bilang, setiap kali pulang, papa cuma gendong adek, nggak gendong dia...
Dia dibully di sekolah tapi nggak berani ngomong ke mama, tiap kali sembunyi di toilet dan menangis, mama juga sering marah sama dia, lebih banyak dari marahin adek....
Semua yang disimpan dalam hatinya selama 3 tahun ini semuanya dikeluarkan saat itu juga.
Dokter lebih banyak mendengar dan tidak banyak berbicara, membiarkan anak saya menangis sepuasnya...
Setelah tangisannya agak reda, dokter baru bertanya, "Kamu pengen digendong sama papa mama ?"
Sambil menangis, putri saya mengangguk-anggukkan kepala dan berkata, ".........Mau...."
Hati saya sakit sekali...
Sulit dipercaya bahwa alasannya muntah-muntah  terus selama ini ternyata hanya karena saya tidak memeluknya..!
Setelah melahirkan anak laki-laki, padahal saya selalu mengingatkan diri saya untuk tidak pilih kasih, tidak boleh mengabaikan putri saya.