Mohon tunggu...
Didno
Didno Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Youtuber

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Penyebab Kabut Asap di Indramayu Bukan karena Kebakaran Hutan!

9 April 2018   10:49 Diperbarui: 10 April 2018   00:54 2031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari belakang ini beberapa wilayah di kabupaten Indramayu sedang dilanda kabut asap. Tetapi kabut asap ini bukan karena kebakaran hutan melainkan karena para petani pemilik sawah atau penggarap sawah membakar jerami sisa panennya. Pemakaran jerami ini dilakukan tidak hanya pada siang hari tetapi pada malam hari. 

Ini dampaknya tentu mengganggu pemandangan pengguna jalan karena kabutnya sangat pekat dan tentu membuat sesak nafas bagi pengguna jalan dan warga sekitarnya. Memang kejadian ini tidak lama hanya beberapa hari atau minggu saja, tetapi sebenarnya kejadian ini bisa ditanggulangi sehingga tidak mengganggu orang pengguna jalan atau warga di sekitarnya.

Ada beberapa cara pemanfaatan jerami sisa panen padi :

Pakan Ternak Sapi. Di beberapa wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah tidak ada lagi jerami sisa panen yang dibakar. Melainkan menyimpannya di salah satu sudut sawah hingga akhirnya membusuk. Jerami tersebut kemudian digunakan sebagai campuran pakan ternak sapi yang ada di daerahnya.

Pembakaran Jerami (Dok. Didno)
Pembakaran Jerami (Dok. Didno)
Pembuatan Kompos. Jerami yang tidak dipakai lagi bisa dimanfaatkan untuk kompos baik untuk sawah tersebut atau untuk tanaman lain. Kompos dari jerami ini bisa menyuburkan tanaman sehingga menghasilkan produksi yang lebih baik.

Media tanam Jamur Merang. Selain untuk pakan ternak, jerami juga dimanfaatkan sebagai salah satu media pembuatan jamur merang yang banyak dimanfaatkan oleh warga di beberapa daerah. Jerami-jerami sisa panen tersebut dicampur dengan kapas ditumpuk di suatu rak yang di atasnya diberi kumbung (tempat budidaya).

Kumbung atau tempat budidaya tersebut diberi lampu 60 watt. Agar keluar jamur, media tanam jerami dan kapas dengan perbandingan 2:1 tersebut diberi kapur pertanian 4-5% saja aduk hingga rata dan rendam selama 24 jam. Setelah itu peras sampai airnya tinggal sedikit dan letakkan di rak yang ada di kumbung tersebut.

Untuk mempercepat fermentasi agar menjadi jamur merang, gunakan tungku yang terbuat dari drum yang dihubungkan menggunakan pipa dari bambu atau pipa paralon yang cukup tebal. Setelah itu tebarkan benih di media tersebut. Setelah itu siram secara berkala media tersebut hingga muncul jamur merang.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Bahan Bakar Alternatif. Jerami ternyata bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar alternatif. Teori dan penelitian ini sebenarnya sudah banyak dilakukan oleh para pakar tetapi belum ada yang diterapkan secara masal mungkin permasalahannya akan berbenturan dengan salah satu BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Cara pembuatannya banyak tersebar di dunia maya atau googling saja dengan kata kunci cara membuat bahan bakar alternatif dari jerami.

Seharusnya pihak penyuluh pertanian bisa membantu memberikan pemahaman kepada petani agar jerami tersebut tidak membahayakan baik pemandangan saat berkendaraan atau mengganggu pernafasan orang lain.

Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi pembakaran jerami oleh petani yang bisa mengganggu pemandangan pengendara jalan dan juga mengganggu pernafasan warga di sekitarnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun