Indonesia memiliki peninggalan-peninggalan Hindu dan Budha yang sangat banyak tersebar di berbagai daerah. Peninggalan-peninggalan tersebut masih ada yang tersimpan di museum, ada juga yang berada di lokasi yang sekarang jadi obyek wisata.
Peninggalan-peninggalan Hindu dan Budha tersebut hingga sekarang dijadikan referensi atau bahan untuk guru Sejarah atau Ilmu Pengetahuan Sosial saat memberikan pembelajaran kepada para murid-muridnya.
Ada banyak peninggalan-penginggalan masa Hindu Budha di Indonesia. Berikut peninggalan-peninggalan pada masa Hindu dan Budha di Indonesia:
Candi dan stupa didirikan sebagi tempat pemujaan tetapi ada juga yang didirikan sebagai makam. Ada banyak peninggalan berupa candi baik yang bercorak Hindu atau Budha. Candi yang bercorak Hindu seperti candi Prambanan, candi Sukuh, candi Canggal, candi Gedong Songo. Adapun candi yang bercorak Budha antara lain Borobudur, Mendut, Sewu, dan Plaosan.
Gapura adalah bangunan berupa pintu gerbang. Gapura ada yang beratap dan berdaun pintu dan ada yang menyerupai candi terbelah dua. Gapura yang beratap disebut Paduraksa dan yang terbelah dua disebut Bentar.
Petirtaan adalah pemandian suci untuk kalangan istana atau bangsawan. Misalnya, petirtaan Tirtha Empul dan Jolotundo.
Bentuk patung Hindu dan patung Budha memang berbeda. Patung Hindu umumnya berbentuk dewa-dewi, tokoh, dan makhluk mistik.Â
Misalnya, patung Raja Airlangga berbentuk patung dewa Wisnu sedang menunggang garuda, dan patung Ken Dedes dalam wujud Dewi Prajnaparamita. Sedangkan patung Buddha, bentuknya mewujudkan Sang Buddha Gautama sendiri.
Patung Buddha tampil dalam berbagai posisi. Misalnya, sikap dhyana-mudra yaitu sikap tangan sedang bersemadi atau sikap wara-mudra yaitu sikap tangan sedang memberi anugerah.
Relief adalah seni pahat pada dinding suatu bangunan atau candi. Relief itu melukiskan suatu cerita. Contohnya relief yang ada pada Candi Borobudur dan Prambanan.
Prasasti merupakan tulisan pada batu yang memuat berbagai informasi tentang sejarah, dan peringatan atau catatan suatu peristiwa. Misalnya Prasasti Canggal, Prasasti Ciaruteun, Prasasti Talang Tuo, dan Prasati Kota Kapur, dan lainnya.
Kitab merupakan karangan berupa kisah, catatan, laporan tentang suatu peristiwa atau sejarah.Isi kitab tidak berupa kalimat langung melainkan rangkaian puisi indah dalam sejumlah bait. Ungkapan dalam bentuk puisi ini biasa disebut Kakawin.
Kitab-kitab peninggalan masa Hindu-Buddha antara lain adalah Kakawin Bharatayuda karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh, Kitab Negara Kertagama karya Mpu Prapanca, dan Sutasoma karya Mpu Tantular.
Itulah beberapa peninggalan-peninggalan pada masa Hindu dan Budha di Indonesia, sebagian dikutip dari buku Pelajaran IPS Kelas VII Kurikulum 2013 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H