Mohon tunggu...
Didno
Didno Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Youtuber

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Bahagianya Saat Membuat Sesuatu Jadi Viral yang Positif

18 Januari 2018   19:26 Diperbarui: 19 Januari 2018   07:23 1764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Camat Gabuswetan Moh. Iskandar dan jajarannya (Dok. Facebook.com/moh.iskandar)

Awalnya foto yang diunggah oleh bapak Camat terlihat biasa saja dan saya tidak tertarik untuk mencari tempat yang ada dalam foto itu, tetapi setelah rekan saya mengunggah foto tersebut saya menjadi penasaran. Karena ada waktu luang akhirnya saya datang ke lokasi yang ada dalam foto tersebut.

Lokasinya yang dicari tidaklah sulit karena selain dekat dengan jalan desa yang pernah saya lalui beberapa waktu yang lalu. Dan tidak berapa lama terlihatlah lokasi yang saya tuju yang tidak lain adalah satu kotak sawah dengan padi yang berbeda dengan yang lainnya.

Update status di facebook (Dok. Pribadi)
Update status di facebook (Dok. Pribadi)
Sawah yang diketahui milik bapak Hasan tersebut memiliki padi dengan daun yang berwarna unggu, sementara di sekelilingnya daun padi semuanya berwarna hijau. Padi tersebut dikenal dengan nama varietas padi Black Madras.

Saya, anak dan isteri saya pun turun dari sepeda motor dan menuju ke sawah dengan padi warna ungu tersebut. Tidak ada satu orang pun di sawah tersebut, sementara di seketarnya hanya beberapa petani yang sedang bekerja di sawah.

Foto anak saya di sawah (Dok. Pribadi)
Foto anak saya di sawah (Dok. Pribadi)
Saya meminta anak saya untuk berdiri di galengan sawah untuk difoto oleh saya, sisanya saya ambil beberapa angle yang berbeda dari sawah tersebut. Kemudian saya unggah foto sawah dengan daun padi berwarna ungu tersebut ke media sosial facebook.

Hanya dalam hitungan jam, foto anak saya dan beberapa gambar tanaman padi tersebut mendapat tanda suka yang lebih dari biasanya. Tidak hanya itu yang ikut membagikan foto tersebut lebih dari 180-an bagikan. Sesuatu yang jarang saya dapatkan bagikan hingga ratusan pengguna facebook.

Setelah bersepeda mampir di sawah (Gambar www.facebok.com/soim.muhadir)
Setelah bersepeda mampir di sawah (Gambar www.facebok.com/soim.muhadir)
Keesokan harinya beberapa orang mulai mencari sawah dengan padi ungu tersebut, mereka yang biasanya lewat pun ikut-ikutan mengabadikan dengan kamera smartphone lalu membagikan ke media sosial yang mereka miliki.

Foto-foto mereka yang foto di sawah dengan padi Black Madras tersebut kemudian saya kumpulkan dan bagikan lagi ke Grup Rembug Rakyat Dermayu yang memiliki anggota lebih 79 ribu pengguna facebook. Dalam tempo singkat lebih dari 560 orang dan puluhan komentar yang intinya ingin mengetahui tempat dan varietas dari padi tersebut.

Share di RRD (Dok. Pribadi)
Share di RRD (Dok. Pribadi)
Keesokan harinya saya bagikan foto-foto rekan-rekan satu tempat kerja yang penasaran di sawah tersebut, kemudian diupload kembali di update status pribadi. Responnya luar biasa banyak netizen yang tertarik ingin foto selfie dan wefie di sawah tersebut.

Sekarang tiap pagi dan sore hari ratusan orang berkunjung ke sawah tersebut untuk foto selfie dan wefie dengan berbagai gaya. Tidak hanya anak muda, anak kecil, orang dewasa bahkan orang tua pun ikutan foto di sawah tersebut karena dianggap unik dan menarik sebelum padinya dipanen.

Foto berdua di sawah suami isteri (Gambar www.facebook.com/yayat.roffiyah)
Foto berdua di sawah suami isteri (Gambar www.facebook.com/yayat.roffiyah)
Kemarin saya sempat bertemu dengan pemilik sawah dengan padi black madras tersebut dan berbincang dengan Bapak Hasan banyak hal. Menurut dia, padi tersebut di dapat dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Jatibarang bernama Arman.

Dia hanya ujicoba tanaman padi tersebut jika hasilnya memuaskan maka akan disebarluaskan kepada petani lain, jika hasilnya kurang baik akan diganti dengan varietas yang baru dan lebih menarik lagi dibandingkan dengan black madras.

Bapak Hasan dan isterinya (Gambar www.facebook.com/agus.doank.7169)
Bapak Hasan dan isterinya (Gambar www.facebook.com/agus.doank.7169)
Saya memberi beberapa masukan kepada dia, diantaranya adalah masukan untuk membuat menara untuk foto selfie. Tentunya untuk pemeliharaan dikenakan biaya 2 ribu rupiah. Selain itu membuat lahan parkir bagi pengunjung yang ingin foto selfie atau wefie di tempat itu agar tidak mengganggu jalan desa tersebut.

Selain itu saya memberikan saran kepada bapak Hasan, karena banyaknya permintaan dari berbagai daerah yang menginginkan padi tersebut, saya siap membantu memasarkan bibit padi tersebut ke berbagai daerah. Saat ini bibit padi Black Madras dijual dengan harga Rp.25 ribu di toko online belum termasuk ongkos kirim.

Foto Camat Gabuswetan Moh. Iskandar dan jajarannya (Dok. Facebook.com/moh.iskandar)
Foto Camat Gabuswetan Moh. Iskandar dan jajarannya (Dok. Facebook.com/moh.iskandar)
Dia menjawab akan mendiskusikan hal tersebut dengan bapak Arman (PPL). Pada dasarnya dia tidak keberatan dan menyetujui beberapa saran dari saya. Tetapi dengan memberi masukan kepada dia dan diterima saja sudah senang.

Berita tentang padi ungu tersebut saya sebarkan ke beberapa situs lokal dan nasional.  Hingga akhirnya padi ungu pun tersebar ke berbagai daerah di Indramayu, dan banyak orang yang penasaran dengan sawah milik bapak Hasan tersebut.

Share di media nasional (Dok. Viva.co.id)
Share di media nasional (Dok. Viva.co.id)
 Ada kepuasan tersendiri saat bisa membuat berita jadi viral yang positif. Karena bisa memperkenalkan daerah tersebut karena selama ini desa tersebut tidak pernah terdengar kemajuannya tetapi kini akhirnya jadi pembicaraan di media sosial dan media nasional.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun