Kalau mendengar nama Macao pasti ingatan kita akan dibawa ke suatu tempat dimana banyak kasino-kasino dan hotel-hotel mewah surga bagi para penjudi dari seluruh dunia seperti yang sering kita lihat di film-film yang ada di bioskop atau di televisi.
Tapi Kesan bahwa Macao hanya terkenal dengan kasinonya mulai pudar setelah mendapatkan penjelasan dari Devi Sari dari MGTO (Macao Government Tourism Office), dan Muhammad Arif Rahman seorang Travel Blogger di acara Nangring Macao di The Hook Resto & Bar di jalan Cikatomas II Kebayoran Baru Jakarta Selatan Sabtu 9 Desember 2017.
Macao sendiri merupakan Special Administrative Region of the People's Republic of China (SAR) sejak tanggal 20 Desember 1999 lalu. Sebelumnya Macao merupakan daerah jajahan dari Portugis. Maka tidak heran jika banyak peninggalan bersejarah, dan budayanya banyak persamaan dengan negara tersebut.
Macao memiliki keunikan diantaranya adalah bahasa resmi Macao ada tiga yakni Cantonese, Portuguese, dan English. Menariknya wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Macao tidak membutuhkan Visa. Selain itu untuk berbagai kebutuhan transaksi keuangan di Macao bisa menggunakan mata uangnya MOP (Macao Pataca), Dolar Hongkong atau Dolar Amerika.
Untuk berkunjung ke Macao sekarang bisa menggunakan penerbangan langsung dari Jakarta - Macao - Jakarta menggunakan maskapai penerbangan Air Asia melalui Hong Kong International Airport, atau Macau International Airport.
Ada banyak hal yang menarik dari Macao dari sejarah, pertunjukan, event, kuliner, dan atraksi wisata untuk solo traveller, pasangan atau keluarga. Macao merupakan salah satu kota tujuan wisata paling unik di Asia karena memiliki arsitektur dan budaya East-Meets-West (Timur Bertemu Barat) yang menjadi situs warisan dunia UNESCO.
Di antara pusat sejarah Macao yang menjadi warisan dunia UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) adalah :