Banyak orang yang menganggap sampah itu masalah. Sehingga banyak warga yang menolak tempat tinggalnya dekat dengan pembuangan sampah akhir. Tetapi menurut wanita berpenampilan sederhana ini sampah itu menjadi berkah, bahkan bisa menjadi penghasilan tambahan atau malahan menjadi penghasilan utama.
Khilda Baiti Rohmah tergerak hatinya ketika melihat para petugas kebersihan yang bertugas menyapu jalanan  dengan gaji yang kecil. Di kala tugasnya dia sering mengais sampah plastik untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari pekerjaannya itu. Kemudian dia jual kepada pengepul sampah yang ada di sekitarnya.
Melihat hal tersebut dia membuatkan semacam rumah singgah untuk  para petugas kebersihan dan anak-anaknya dengan memberikan berbagai pelatihan untuk membuat barang-barang yang bisa bermanfaat dari sampah yang biasanya dibuang oleh masyarakat.
Penghasilan para petugas kebersihan dan keluarganya dari hari ke hari terus bertambah berkat bantuan Khilda ini. Tidak hanya untuk petugas kebersihan, dia pun mulai menyebarkan ilmunya kepada masyarakat sekitar sehingga ruang-ruang kosong di sekitar rumahnya ditanami tanam-tanaman atau sayur-sayuran dari kompos yang telah diolah dari limbah sampah warga sendiri.
Berbekal ilmu dari Teknik lingkungan UNPAS Bandung, dia mulai aktif dalam kegiatan lingkungan pada tanggal 5 juni 2006. Awalnya dia menjadi seorang relawan YPBB (Yayasan Pengembangan Biosains Bioteknologi) saat itu dia masih duduk di kelas 2 SMA.
Dia bersama rekan-rekannya sedang meneliti dan mengembangkan produk yang menurut dia belum berhasil seperti mengembangkan jerami menjadi bahan bakar, kertas menjadi bahan bakar dan masih banyak lagi lainnya. Demikian ungkap Khilda disela-sela proses wawancara Anugerah Pelopor Pemberdayaan Masyarakat tahun 2016 Tingkat Jawa Barat di Gedung Sate Bandung beberapa hari yang lalu. Â Â
Berkat kegigihannya dalam mengelola sampah dan memberdayakan masyarakat di daerahnya. Maka tidak heran jika Khilda pernah menyabet berbagai penghargaan seperti :
- Young Change Maker Award tahun 2009
- Tokoh pejuang lokal termuda Sampoerna pejuang 9 bintang tahun 2010
- Pemenang ke-3 artikel dari sampah ke sampah balik ke sampah lomba Sampoerna pejuang 9 bintang 2010
- Mahasiswa Berprestasi Universitas Pasundan Bandung tahun 2011Â
- Danamon Award 2011
- Tupperware She Can Award tahun 2012Â
- Srikandi Merah Putih dari Indosat tahun 2013
- Perempuan Inspiratif NOVA 2014 8.Tahun 2013Â
Dan dia juga terpilih menjadi delegasi Indonesia di Asia Pasific Youth Conference di Seoul, Korea Selatan, dan menjadi muslimah satu-satunya yang terpilih menghadiri konferensi tersebut.
Nah bagi Anda yang penasaran dengan kegiatan dari komunitas pengelolaan sampahnya atau cara pengelolaan sampah silakan berkunjung ke
Jl. Rancabentang 19 A Kota Cimahi
No. Telpon 02293073304Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H