Mohon tunggu...
Didno
Didno Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Youtuber

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenali Potensi Murid-murid Kita

2 Maret 2016   20:29 Diperbarui: 2 Maret 2016   20:38 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Yoga Permana Maharsi Remaja Pembuat Wayang | Sumber FB Kang Didno"][/caption]Sebagai seorang guru, tentu mempunyai kewajiban untuk memberikan mendidik dan mengajar kepada murid-murid kita. Tapi sebagai seorang guru sebenarnya tidak melulu hanya mentransfer ilmu kepada para murid-muridnya tetapi juga mengajarkan sikap dan perilaku yang baik kepada mereka.

Dalam kegiatan belajar mengajar, daya tangkap murid tentu berbeda-beda. Ada yang cepat ada pula yang lambat menerima pelajaran. Seorang guru tentu harus menyadari akan hal itu. Sehingga tidak perlu memaksakan apabila ada murid yang tidak mampu dalam salah satu pelajaran. Guru harus bisa menghargai kehadiran mereka di kelas sebagai nilai lebih karena telah berusaha untuk belajar tentang pelajaran yang kita ajarkan.  

Murid ternyata memiliki kemampuan dan potensi terpendam yang mungkin belum diketahui oleh dirinya sendiri atau gurunya. Untuk itu perlu dikembangkan usaha untuk memunculkan potensi yang terpendam tersebut agar muncul dan menjadi sesuatu yang bermanfaat dan membanggakan untuk dirinya sendiri, orang tua, sekolah dan masyarakat luas.

Terkadang mereka tidak menyukai mata pelajaran tertentu tetapi menyukai salah satu pelajaran yang lain. Beberapa diantara mereka enggan belajar yang membuat mereka pusing seperti matematika, IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dan Bahasa Inggris. Tetapi disisi lain mereka menyukai pelajaran tertentu seperti seni dan budaya, TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), Bahasa Indonesia atau yang lainnya.

Disinilah peran guru sangat sentral untuk menarik minat murid untuk belajar pelajaran apa pun. Sehingga jika guru bisa mengajar dengan baik maka murid akan merasa senang dengan pelajaran tersebut dan merasa kehilangan saat guru tidak ada karena ada keperluan pribadi atau karena tugas.

Potensi yang dimiliki oleh murid itu bervariasi dari yang suka dengan olahraga, melukis, menyanyi, menari, menulis, membuat dan membaca puisi, peragaan busana, hafalan dan lain sebagainya. Untuk itu peranan guru mata pelajaran apa pun untuk bisa membuka potensi dari siswa tersebut.

Oleh karena itu pihak sekolah harusnya mengadakan berbagai kegiatan lomba secara rutin seperti lomba olahraga, melukis, menyanyi, menari, menulis, membaca puisi, peragaan busana, hafalan dan lain-lain bekerjasama dengan OSIS atau guru yang berhubungan dengan aktivitas tersebut.

Dengan demikian murid-murid tentu akan bisa mengetahui kemampuan dan potensi dirinya. Jika ada yang berprestasi di bidang olahraga maka dukung dia dalam bidangnya masing-masing. Begitu juga dengan murid yang berpotensi dalam bidang seni rupa, seni tari, puisi dan lain sebagainya didukung sehingga mereka bisa membanggakan buat dirinya, dan juga sekolah.

Seperti salah satu murid saya yang satu ini, namanya Yoga Permana Maharsi sewaktu kelas 7 dan 8 potensi dirinya belum muncul. Tetapi pada saat kelas 9 kemampuannya muncul ketika guru seni dan budaya menyuruhnya untuk membuat lukisan atau karya yang disukai oleh muridnya.

Tidak disangka dia ternyata bisa membuat beberapa tokoh wayang kulit. Walaupun tidak menggunakan kulit karena tidak ada yang menjual kulit kering untuk wayang dia hanya menggunakan karton tetapi hasilnya luar biasa, mirip sekali dengan wayang kulit buatan pengrajin wayang kulit.

Hebatnya lagi dia tidak ada yang mengajarkan tentang seni lukis kepada dirinya. Dia menyukai seni lukis sejak dia masih duduk di bangku SD. Tetapi karena sikapnya yang pendiam dan tidak ada lomba lukis di sekolah sehingga potensinya tersebut tidak muncul. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun