Mohon tunggu...
Didit SuryoTri
Didit SuryoTri Mohon Tunggu... Freelancer - Pecinta Sepak Bola dan Penikmat Dua Gelas Es Teh

Pecinta Sepak Bola dan Penikmat Dua Gelas Es Teh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Matinya Intelektualitas Mahasiswa

18 September 2020   22:30 Diperbarui: 18 September 2020   22:46 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai bukti, banyak ditemukan lulusan perguruan tinggi yang bekerja tidak sesuai dengan bidang ilmu yang ditempuh (lulusan Fakultas Hukum bekerja di bank sebagai Teller, atau lulusan Fakultas Pertanian bekerja di pabrik sebagai admin).

Melonjaknya permintaan untuk dapat menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi menyebabkan banyak Perguruan Tinggi yang dibuka untuk dapat memenuhi permintaan dari calon-calon mahasiswa.

Akan tetapi, banyaknya Perguruan Tinggi yang dibuka serta ketatnya persaingan antar Perguruan Tinggi menyebabkan banyak Perguruan Tinggi yang mengabaikan kualitas pendidikan dan lebih menawarkan kemudahan dalam memperoleh ijazah ini.

Tawaran kemudahan dalam memperoleh ijazah inilah yang berefek pada mutu kualitas pendidikan tinggi kita yang rendah.

Yang justru melahirkan lulusan-lulusan Perguruan Tinggi yang instan, tak mempunyai kompetensi keilmuan pendidikan tinggi, serta hanya melahirkan intelektual "cepat saji" asalkan dapat ijazah.

Jika demikian terus kita lakukan (baik oleh akademisi dan mahasiswa) maka kita hanya tinggal menunggu matinya intelektualitas mahasiswa di Indonesia.

Semoga hal ini tak terjadi......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun