Sikap dan Prasangka
Sikap merupakan suatu aktifitas individu sebagai akibat dari pengalaman atau kejadian yang meyebabkan suatu tindakan. Sikap mempunyai beberapa ciri khas yaitu: mempunyai obyek tertentu, dan mengandung penilaian. Artinya bahwa sikap seseorang dapat menimbulkan gejala suka dan tidak suka bagi para individu dan lingkungan disekitarnya.
Ada tiga komponen yang secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude) yaitu:
1. Kognitif
Proses evaluative untuk membandingkan, menganalisis, mendayagunakan pengetahuan yang ada untuk memberikan sesuatu rangsang perubahan pada ranah ini akan mempengeruhi sikap seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan menjadi dasar seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu.
2. Afektif
Berisi perasaan senang, tidak senang dan perasaan
emosional lain sebagai akibat dari proses evaluatif yang dilakukan menyangkut masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek tertentu.
3. Konatif
Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi.
Salah satu bentuk sikap adalah prasangka yang artinya sikap yang negatif terhadap kelompok tertentu atau terhadap seseorang, semata-mata karena keanggotaannya dalam kelompok tertentu. Prasangka timbul karena penilaian yang tidak berdasar dan pengambilan sikap sebelum menilai dengan cermat, sehingga terjadi penyimpangan pandangan dari kenyataan yang sesungguhnya.
Walaupun demikian, ada sebagian pakar yang berpendapat bahwa prasangka tidak selalu salah dan irasional. Sebagian juga berdasarkan pada kenyataan.