Mohon tunggu...
Didit Wisnu Purwanto
Didit Wisnu Purwanto Mohon Tunggu... -

MAHASISWA S1 PGSD UNS KAMPUS VI KEBUMEN ANGKATAN 2010.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengetahui Apa Itu Penyeimbangan Diri

7 Januari 2011   08:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:52 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sikap dan Prasangka

Sikap merupakan suatu aktifitas individu sebagai akibat dari pengalaman atau kejadian yang meyebabkan suatu tindakan. Sikap mempunyai beberapa ciri khas yaitu: mempunyai obyek tertentu, dan mengandung penilaian. Artinya bahwa sikap seseorang dapat menimbulkan gejala suka dan tidak suka bagi para individu dan lingkungan disekitarnya.

Ada tiga komponen yang secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude) yaitu:

1. Kognitif

Proses evaluative untuk membandingkan, menganalisis, mendayagunakan pengetahuan yang ada untuk memberikan sesuatu rangsang perubahan pada ranah ini akan mempengeruhi sikap seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan menjadi dasar seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu.

2. Afektif

Berisi perasaan senang, tidak senang dan perasaan

emosional lain sebagai akibat dari proses evaluatif yang dilakukan menyangkut masalah emosional  subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek tertentu.

3. Konatif

Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi.

Salah satu bentuk sikap adalah prasangka yang artinya sikap yang negatif terhadap kelompok tertentu atau terhadap seseorang, semata-mata karena keanggotaannya dalam kelompok tertentu. Prasangka timbul karena penilaian yang tidak berdasar dan pengambilan sikap sebelum menilai dengan cermat, sehingga terjadi penyimpangan pandangan dari kenyataan yang sesungguhnya.
Walaupun demikian, ada sebagian pakar yang berpendapat bahwa prasangka tidak selalu salah dan irasional. Sebagian juga berdasarkan pada kenyataan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun