Mohon tunggu...
Didit Wisnu Purwanto
Didit Wisnu Purwanto Mohon Tunggu... -

MAHASISWA S1 PGSD UNS KAMPUS VI KEBUMEN ANGKATAN 2010.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rangsang Anak-anak Berpikir Kreatif

25 November 2010   08:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:18 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12906750761304459724

Kreativitas merupakan potensi manusia yang dibawa sejak lahir. Melalui kekuasaan Tuhan,  sesungguhnya alam ini telah mengajarkan kepada manusia untuk berpikir kreatif. Contohnya seperti halnya ilmuwan Newton karena buah apel,  dapat menciptakan teori gravitasi bumi. Tapi pada  artikel ini akan membahas bagaimana memacu anak berkretif. Terkait dengan imajinasi, berdasarkan tumbuh kembangnya dunia anak sangat dekat dengan dunia imajinasi. Imajinasi bagi anak adalah sarana untuk berselancar dalam memahami realitas akan keberadaan dirinya, orang lain dan lingkungannya. Dengan kata lain kemampuan imajinatif yaitu kemampuan untuk mengekspresikan imajinasinya yaitu membayangkan sesuatu, mengembangkan khayalan atau daya cipta. Untuk merangsang anak berpikir kreatif banyak cara bisa dilakukan. Tapi kali ini kita gunakan cara seperti menulis. Karena lewat menulislah anak dapat menyalurkan idenya. Kegiatan itu juga membuat anak-anak lebih kreatif dan berpikir lebih mandiri. Sayangnya, hal tersebut jarang diperhatikan. Di berbagai dunia, membaca karya-karya sastra diwajibkan bagi anak-anak usia sekolah dasar. Setelah dibaca mereka diwajibkan menceritakan kembali dalam bentuk tulisan. Di Indonesia hal semacam itu belum lazim dilakukan. Budaya membaca di Indonesia belum mengakar, termasuk pada anak-anak. Padahal aktivitas tersebut adalah pengalaman belajar yang berharga bagi anak-anak. Menulis bagi anak-anak dapat meningkatkan kreativitas bahwa dengan menulis anak dilatih untuk berperasaan lebih halus dan perduli pada  sesama.  Dalam sebuah tulisan, bisa membuat anak-anak lebih mudah memahami diri sendiri juga orang lain dan lingkungannya. Kendala yang kita hadapi sekarang adalah ketidakpedulian orangtua terhadap kebutuhan akan menulis bagi anak-anaknya. Bagi anak-anak yang pernah mengalami tindak kekerasan seksual ataupun tindak kekerasan dalam rumah tangga, menulis dapat membantu menghilangkan trauma yang diderita. trimakasih,,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun