Mohon tunggu...
didit budi ernanto
didit budi ernanto Mohon Tunggu... Freelancer - menulis kala membutuhkan

(ex) jurnalispreneur...(ex) kolumnispreneur....warungpreneur

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kader Posyandu Ujung Tombak Perangi Gizi Buruk

23 Desember 2019   13:24 Diperbarui: 28 Desember 2019   08:36 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menurut Sugiarni, hal itu sudah merupakan kepuasan tersendiri yang tidak bisa diukur dengan materi. Keberhasilan menunaikan amanah dan tanggungjawab itulah yang membuat Sugiarni betah mengabdi sebagai kader Posyandu selama lebih dari 11 tahun.

Hingga kini pun Sugiarni belum berpikir untuk mundur sebagai kader Posyandu. Terlebih pengabdian Sugiarni itu didukung penuh oleh suami dan anak-anaknya.

Loyalitas kader Posyandu itu diakui oleh Koordinator  Kampung  Hijau Campaka, Iman Nur Komara. "Loyalitas kader Posyandu Sartika  memang luar biasa. Sepenuh hati dalam mengemban tugasnya," urai Iman. Posyandu Sartika I dan Sartika II merupakan salah satu program yang dijalankan oleh Kampung Hijau Campaka.

Menurut Iman, pihaknya mensupport kebutuhan layanan Posyandu Sartika I dan Sartika II. Seperti dengan memberikan tenda, alat timbang hingga beberapa kali men-support pengadaan makanan untuk program makanan tambahan (PMT) bagi balita.

Salah satu target dari kegiatan-kegiatan itu diharapkan mampu terus meningkatkan partisipasi warga. Sebab, tanpa partisipasi warga maka persoalan-persoalan di bidang kesehatan maupun lingkungan sulit untuk diatasi. Berbagai program yang ada berpotensi tak berjalan sesuai harapan.

Oleh karena itu, Iman tak henti-hentinya memuji loyalitas dan pengabdian tulus dari ibu-ibu kader Posyandu. Para kader Posyandu itu mampu berperan sebagai ujung tombak dari semua program yang dicanangkan yang berkaitan dengan kesehatan balita.

Dukungan dari pihak ketiga dalam bentuk corporate social responcibility (CSR) memang dibutuhkan. Salah satunya yang intens berkegiatan dalam CSR ini adalah PT Astra Internasional Tbk yang mengembangkannya melalui konsep Kampung Berseri Astra (KBA). Konsep inipun bersinggungan langsung salah satunya dengan Kampung Hijau Campaka.

Menurut Head of Corporate Communications Astra, Boy Kelana Soebroto Figur-figur seperti Ibu Sugiarni maupun kader Posyandu Sartika I merupakan figur dengan kearifan lokal yang diharapkan  bisa menjadi figur penggerak  partisipasi warga sekitarnya.  Boy mengatakan dengan  konsep KBA  ini, pihaknya sangat menekankan partisipasi masyarakat dalam berbagai bidang seperti lingkungan, kesehatan, pendidikan, maupun UKM sebagai pilar utamanya.

Ke-4 pilar itu lantas diintegrasikan secara berkelanjutan.  Harapannya, kolaborasi  bersama masyarakat ini nantinya mampu mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas dan produktif. 

Secara terpisah pemerhati ekonomi Universitas Pasundan Bandung, Acuviarta Kartabi, mengatakan program CSR idealnya harus dilakukan secara terpadu dan terprogram. Sehingga dapat memberikan manfaat secara riil dan memiliki nilai lebih bagi masyarakat setempat, tak hanya dalam jangka pendek tetapi juga jangka panjang.

Hal itu perlu dilakukan karena sejauh ini kegiatan CSR dilakukan sekadar menggugurkan kewajiban semata. Belum banyak kegiatan CSR yang akhirnya mampu memberikan nilai tambah bagi pemberdayaan masyarakat dalam jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun