Mohon tunggu...
Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, pembimbing dan pengajar

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yusuf Fahrudin, Sang Penggagas Sedekah Sampah di Bank Sampah LGK, Berpulang

27 Januari 2025   22:55 Diperbarui: 27 Januari 2025   22:55 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yusuf Fahrudin,Sang Penggagas Sedekah Sampah di Bank Sampah LGK, Berpulang.

    "Innalillahi wainaillaihi rojiun,"

Sesungguhnya Kami milik Allah dan kepada Nya Kamu kembali

" Telah berpulang ke rahmatullah Bapak YUSUF FAHRUDIN BIN MUHAMAD YUNUS,Alamat duka jln  jatinegara kaum RT 003/03, Kelurahan Jatinegara Kaum, mudah mudahan Allah ampuni segala dosanya, Allah terima segala amal ibadahnya, dan mudah mudahan  Allah masukan dalam syurga Allah Nya..aamiin". Demikian pengumuman yang disampaikan melalui grup aplikasi WhatsApp  yang dikirim oleh Soleh Nurdin ketua RT 03 RW 03 Jatinegara Kaum.

Pengumuman tersebut sampai ke layar HP ayah didi tepat saat ayah didi sedang melaksanakan acara tahlilan meninggal nya salah seorang kerabat. Perasaan sedih menyelimuti seluruh temen temen ayah didi di komunitas KTH rumah kaum Jayakarta atas berita berpulang nya sahabat sang penggagas program sedekah sampah.

Yusuf Fahrudin Bin Muhammad Yunus wafat di Rumah Sakit Persahabatan, Rawamangun, Ahad, 26 Januari 2025 pukul 19.05 setelah beberapa hari  dirawat akibat penyakit yang dideritanya. Yusuf wafat  meninggalkan seorang istri serta 3 orang anak, satu perempuan dua laki laki. Almarhum dimakamkan Senin pagi 27 Januari 2025 pukul 09.00 di pemakaman wakaf Kebon Wuruk tidak jauh dari rumah tempat tinggal almarhum.

Siapa Yusuf Fahrudin Bin Yunus?

Yusuf Fahrudin terlahir 48 tahun dari ayah M Yunus, asal Sekayu Palembang dengan Ibu Raden Syarimah asli Jatinegara Kaum, Kecamatan Pulo gadung Jakarta Timur . Ayah dari Marwah ( klas 5 SDN 15), Ismail ( klas 10.SMKN 7) dan Fahri ( UNJ) lahir 16 - 10- 1976 di Jatinegara Kaum, Sulung dari Devi (Tambun), Desi ( Yogyakarta) dan Rudy ( Jakarta).

Baca juga: Sedekah Sampah

Sejak muda Almarhum Yusuf Fahrudin sudah aktif dalam berbagai kegiatan di kampung nya, layaknya anak muda di kampung waktu itu, selain belajar ngaji juga belajar bela diri dari orang orang terdekat nya yang lebih tua. Yusuf aktif sejak muda dalam berbagai kegiatan  berlanjut hingga dewasa, berbagai kegiatan dilakoni oleh almarhum Yusuf dari kerja di kantor swasta, keliling jual parfum hingga menjadi supir pribadi, terakhir menjadi juragan Kembang goyang dengan Merek dagang Kembang Goyang Umi Lia. Di sela sela kesibukan pribadi nya Suami dari Lia perempuan kelahiran kota Subang Jawa Barat ini  masih menyempatkan kegiatan sosial bersama temen temen seangkatan nya, seperti Mulyadi, Yudi dan Adi.

Bank Sampah Lintas Generasi Kaum (LGK).

Tahun 2017 bersama sama temen temen seangkatan membentuk Komunitas  Lintas  Generasi Kaum ( LGK) . Komunitas LGK bergerak diberbagai bidang kegiatan sosial dalam rangka kemajuan masyarakat Jatinegara Kaum pada khususnya dan masyarakat umum pada umumnya. Salah satu bentuk kegiatan sosial dari LGK adalah dibentuk nya Bank Sampah dengan nama Bank Sampah Lintas Generasi Kaum RW 03. Pengelola pertama Bank Sampah Lintas Generasi Kaum adalah Yudi, Adi dan Mulyadi serta Yusuf Fahrudin sebagai pimpinan nya.

Awal mula Bank Sampah Lintas Generasi Kaum berlokasi di KTH 1 beralamat di RT 01/RW 03 sebelum pindah lokasi ke KTH 2 di RT 10/ RW 03. Sesuai perkembangan zaman serta masuknya sponsor PT Antam tbk UBPP Logam Mulia, sekarang Bank Sampah LGK berganti nama menjadi Bank Sampah Pintar LGK dan beralamat di RT 06/RW 03.

Program Sedekah Sampah.


Program Bank Sampah paling fenomenal adalah adanya program sedekah sampah. Sedekah sampah digagas pertama kali oleh Yusuf Fahrudin.
Sedekah sampah adalah program pertama kali dari Bank Sampah LGK dalam rangka mengurangi sampah utamanya sampah plastik dimana  kepada masyarakat dihimbau untuk menyedekahkan sampah sampah plastik nya kepada Bank Sampah LGK.

Untuk memudahkan masyarakat menyedekahkan sampah, terutama warga diluar nasabah bank sampah LGK,  maka setiap sudut wilayah RW 03 disediakan keranjang keranjang sampah untuk mengepul sampah plastik. Secara reguler sampah plastik yang terkumpul dalam keranjang sampah  akan diambil oleh petugas kemudian disetorkan atas nama petugas ke Bank Sampah.

Keranjang keranjang sampah dengan rangka  baja ringan, ukuran tinggi 1,8 meter dan lebar 0.8 meter serta ditutup kanan kirinya menggunakan ram kawat agar isi didalamnya bisa terlihat dari luar, biaya pembuatan nya dilakukan secara swadaya

Baik desain maupun yang membuat keranjang sampah awal awal nya  dikerjakan oleh Yusuf Fahrudin. Setelah ada sponsor melalui dana CSR, keranjang sampah akhir nya dibuat oleh PT Antam tbk UBPP Logam Mulia. Keranjang sampah  ditempatkan minimal satu keranjang untuk satu rukun warga ( RT).

Sedekah sampah, desain dan pembuat keranjang sampah serta pengelolaan bank sampah dalam rangka mengurangi sampah anorganik plastik bisa dikatakan tokoh utama nya adalah Yusuf Fahrudin.

Seiring berjalan nya waktu serta antusias masyarakat terhadap kehadiran Bank Sampah , Yusuf Fahrudin dengan kawan kawan merancang bukan hanya sampah anorganik plastik saja yang dikelola,  melainkan ingin mengelola sampah organik dari rumah tangga nasabah bank sampah LGK.
Perlu diketahui sampah anorganik seperti plastik, kertas dan besi sedikit lebih mudah mengelola nya, dibandingkan dengan sampah organik yang berasal dari rumah tangga, disamping volumenya lebih besar, juga pengelolaan nya tidak semudah mengelola sampah plastik.

Budidaya Magot 


Salah satu cara mengelola sampah organik hasil rumah tangga  melalui biodiversitas sampah,  di samping melalui proses pengomposan atau pembusukan secara alami.

 Alternatif pengurangan sampah melalui biodiversitas di Bank Sampah LGK dengan metode budidaya magot. Untuk mendapatkan pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan Budi daya Magot maka tahun 2018 Yudi dan Yusuf Fahrudin diutus oleh Bank Sampah LGK untuk belajar magot di tempat budidaya magot yang berada di Kelurahan Mandalawangi, Bandung atas bimbingan Paguyuban Penggiat Magot (PPM) Nusantara.

Kelompok Tani Hutan (KTH) rumah kaum Jayakarta 


Setelah kegiatan mulai berkembang seiring dengan banyaknya penggiat masyarakat di RW 03 yang bergabung dengan  Bank Sampah LGK, disamping bertambah nya program kegiatan seperti urban farming, Budi daya anggur hingga usaha menengah kecil dan mikro ( UMKM) maka dibentuklah komunitas yang lebih luas dengan nama Kelompok Tani Hutan (KTH) rumah kaum Jayakarta.

Program Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM).


Untuk menghidupi dirinya dan kegiatan maka setiap anggota KTH didorong untuk mengembangkan usaha masing masing dalam kelompok UMKM. Yudi dengan Usaha Asinan, Adi dengan usaha lontong sayur, Erwin dengan usaha peyek, Susi dengan usaha mpek mpek, Ina dengan baksonya serta Yusuf Fahrudin dengan usaha kembang goyang.

Produk Kembang Goyang Umi Lia besutan usaha Yusuf Fahrudin sudah dikenal dan disukai masyarakat baik warga setempat maupun warga DKI Jakarta. Kembang Goyang Umi Lia merupakan produk andalan UMKM, KTH rumah kaum Jayakarta. Kembang Goyang Umi Lia cocok dinikmati saat santai sambil minum kopi baik sore maupun pagi hari. Rasa yang tidak terlalu manis  serta aroma yang khas Kembang Goyang Umi Lia sebagai jajanan khas kota Jakarta merupakan pilihan yang tepat untuk oleh oleh bagi wisatawan yang datang ke ibu kota.

Kembang Goyang Umi Lia, Pendirian Bank Sampah LGK, Budidaya magot pertama kali di wilayah jakarta serta gagasan sedekah sampah hingga terbentuk nya komunitas KTH rumah kaum Jayakarta, adalah buah karya Almarhum Yusuf Fahrudin.

Buah karya semua itu menempatkan KTH rumah kaum Jayakarta sebagai Proklim utama tingkat Nasional, Bidang Pengolahan Sampah (BPS) terbaik DKI dan Budi daya Magot terbaik tingkat DKI, disamping itu KTH rumah kaum Jayakarta ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata dan desa wisata oleh pemerintah daerah.

Segala jerih payah yang telah disumbangkan serta dedikasi yang tinggi kepada masyarakat RW 03 pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya melalui kegiatan di KTH rumah kaum Jayakarta seluruh kegiatan almarhum Yusuf Fahrudin dicatat sebagai amal ibadah nya.

Semua dedikasi dan loyalitas serta perjuangan almarhum Yusuf Fahrudin akan dilanjutkan terus oleh generasi penerus di KTH rumah kaum Jayakarta .

Selamat jalan, semoga syurga menanti mu..

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun