Musim Hujan, Apa yang Dilakukan Terhadap Air?
Bulan Januari - February setiap tahunnya merupakan bulan tingginya curah hujan. Banyak orang berbeda pandangan menyikapi terhadap adanya hujan. Sebagian masyarakat menganggap hujan merupakan sebuah musibah, akan tetapi lebih banyak masyarakat menyikapi hujan merupakan sebuah berkah.
"Diantara kedua sikap tersebut bagaimana sikap anda terhadap hujan?".
Sikap yang mengatakan hujan sebagai musibah adalah sikap orang yang kurang bersyukur. Sikap Hujan sebagai musibah karena sering kali hujan dapat menimbulkan banjir di suatu wilayah. Kebanjiran pada dasarnya akibat ulah manusia itu sendiri dimana penempatan air tidak pada posisi semestinya. Bila air menumpuk pada satu tempat lalu tidak bisa mengalir maka air akan meluap kemudian terjadi banjir, sebaliknya bila posisi air tepat pada posisi nya, maka terhindar dari  banjir.
Orang yang bijaksana dan bersyukur adalah orang yang bisa menempatkan air pada posisi tempat semestinya, sesuai dengan prinsip air yang akan selalu mengalir menuju posisi tempat yang lebih rendah. Air selalu mengalir dari tempat yang lebih tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah hingga jauh  berakhir di Laut. Hal ini sesuai dengan syair lagu sang legendaris  Gesang, Bengawan Solo
Lagu Bengawan Solo - Gesang
       "Bengawan Solo, Riwayatmu ini, Sedari dulu jadi...
Perhatian insani"
       "Musim kemarau,Tak seberapa airmu, Di musim hujan air......
Meluap sampai jauh"
"Mata airmu dari Solo, Terkurung gunung seribu, Air mengalir sampai jauh........
Dan akhirnya ke laut"
         "Itu perahu,
Riwayatnya dulu,Kaum pedagang selalu...
Naik itu perahu"
Mengalir nya air dari tempat yang lebih tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah tidak selalu berjalan normal sesuai keinginan air, akan tetapi sering kali banyak hambatan dan rintangan dalam mengalirnya air. Terhambatnya aliran air dari tempat yang lebih tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah berakibat satu tempat berlebih air, di tempat lainnya kekurangan air. Peristiwa berlebih nya air pada satu tempat disebut banjir, sebaliknya kurang nya air di satu tempat disebut kekeringan.
Banyak faktor penyebab kelebihan air pada satu tempat yang berakibat banjir,  atau kekurangan air pada satu tempat yang berakibat  kekeringan.
Pertama, kondisi Hutan yang menurun akibat penebangan liar, kebakaran hutan dan perambah hutan serta beralih nya fungsi hutan. Beralihnya fungsi hutan yang awalnya sebagai tempat penahan  air melalui akar akar pohon di hutan, sekarang sudah tidak lagi setelah hutan dirambah,dibakar dan penebangan liar.
Bila kondisi ekosistem berimbang dimana air laut menguap ke udara lalu jatuh menjadi air hujan kemudian secara alami air hujan disimpan, diatur dan didistribusikan oleh akar akar pohon, dengan demikian air tidak secara cepat mengalir ke selokan selokan kemudian ke Sungai serta jauh ke laut, seperti syair lagu Bengawan Solo.
Kedua kerusakan Daerah Aliran Sungai ( DAS), akibat sedimentasi,erosi didasar sungai, hunian di bantaran sungai hingga pencemaran sungai DAS menjadi rusak. Akibat daerah aliran sungai rusak, maka tidak lagi dapat berfungsi untuk menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami
Bagaimana Mengatur dan Memanfaatkan Air Hujan.
Air Laut banyak mengandung garam lalu terkena terik matahari kemudian menguap menjadi awan. Kumpulan awan awan akan jatuh ke bumi menjadi air hujan, air hujan yang tawar akan sangat banyak manfaatnya nya bagi banyak orang. Air hujan yang melimpah di musim hujan bila tidak bisa memanfaatkan nya bisa menjadikan suatu daerah kebanjiran dimusim hujan dan kekeringan dimusim panas. Agar air hujan dapat bermanfaat untuk kehidupan banyak orang maka dibuat suatu program yang berkelanjutan yaitu Pemanenan Air Hujan ( PAH).
PAH merupakan cara yang baik untuk mengumpulkan, menyimpan dan memanfaatkan air hujan untuk berbagai keperluan, diantaranya untuk irigasi, mencuci, menyiram tanaman hingga sebagai bahan baku air minum.
Jenis Jenis PAH
Secara garis besar ada dua jenis permanen air hujan yaitu Pemanenan Air Hujan Atap dan Permanen Air Hujan Permukaan.
Pemanenan Air Hujan Atap adalah sistem permanen air hujan dimana atap sebagai arena pengumpulan air hujan. Â Air hujan yang dikumpulkan dari atap rumah atau gedung kemudian dialirkan ke dalam tangki atau dialirkan ke tempat penampungan buatan untuk disimpan.
Sedangkan Pemanenan Air Hujan Permukaan di mana air hujan yang mengalir di permukaan tanah kemudian terjadi limpasan. Limpasan air hujan dapat ditampung dan dimanfaatkan kembali melalui berbagai sistem yang tepat. Bendungan, Embung, Situ  adalah salah satu sistem penampungan dan pemanfaatan air hujan  limpasan jenis Pemanenan Air Hujan Permukaan.
Keuntungan PAH
Ada beberapa keuntungan yang didapat bila masyarakat dapat menerapkan kegiatan Permanen Air Hujan ( PAH)..
Pertama, mengurangi dampak kekeringan, dengan mengumpulkan dan menyimpan air hujan maka dapat dimanfaatkan pada saat musim kekeringan terutama di daerah daerah yang mempunyai masa kemarau yang panjang. Dengan mengumpulkan menyimpan air hujan waktu musim hujan dan memanfaatkan air saat musim kering merupakan bentuk mengatasi dampak kekeringan.
Kedua, mengurangi persediaan air tanah. Didaerah perkotaan dengan kepadatan penduduk yang tinggi kebutuhan air tanah juga sangat tinggi. Saat musim hujan di daerah penduduk yang padat, Â air yang dikumpulkan lalu disimpan kemudian dimanfaatkan saat musim kemarau adalah bagian dari pengurangan penggunaan air tanah. Begitu juga masyarakat didaerah pesisir yang air tanahnya sering terkena air asin, maka Pemanenan Air Hujan salah satu solusinya.
Ketiga, Hemat Biaya. Pemanenan Air Hujan pada dasarnya mengumpulkan menyimpan dan memanfaatkan air dari pada mengalir terbuang percuma. PAH merupakan alternatif yang hemat biaya dibandingkan dengan metode lainnya, tidak perlu listrik, tidak perlu transportasi dan bisa menjadi investasi jangka panjang, disamping tidak memerlukan tekhnologi yang rumit.
Saran dan pendapat
Saat musim hujan seperti sekarang ini banyak yang perlu diperhatikan, longsor, kebanjiran hingga kebakaran merupakan bagian dari musibah yang terjadi pada saat musim hujan.
Musim hujan juga dapat dimaknai suatu keberkahan bagi manusia yang beriman karena rasa syukur karena diberi rezeki gratis berupa air hujan.
Agar air hujan dapat menjadi berkah karena pemanfaatan nya maka kegiatan Pemanenan Air Hujan ( PAH) adalah salah satu alternatif nya.
PAH merupakan bagian dari kegiatan untuk menjaga lingkungan berbiaya murah, sederhana, mudah dilakukan dan sebagai investasi jangka panjang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI