Mohon tunggu...
Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, pembimbing dan pengajar

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Di Warung Kopi Klotok Cisarua, Malah Makan Sayur Terong Lodeh

22 Januari 2025   09:25 Diperbarui: 22 Januari 2025   09:25 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum PB PGRI bersama temen temen nya , sumber dokumen pribadi 

Di Warung Kopi Klotok Cisarua, Malah Makan Sayur Terong Lodeh.

PB PGRI melangsungkan acara HUT ke 79 di TMII 14 Desember tahun lalu, dengan mengundang  Ibu Titiek Prabowo sebagai tamu kehormatan. Ketua Panitia HUT adalah Baskara Aji,  setelah sukses menyelenggarakan acara dengan peserta 30 000 anggota PGRI kemudian mengadakan syukuran sekaligus pembubaran panitia HUT, bertempat di rumah makan Kopi Klotok Cisarua, Bogor. Seluruh anggota PB PGRI dan  panitia diundang hadir dalam acara tersebut, termasuk ayah didi.

Pagi itu ayah didi dapat panggilan telepon genggam dari kang Dudung Abdul Qodir, Sekjen PB PGRI menanyakan tentang   keberangkatan acara pembubaran panitia HUT PGRI di Kopi Klotok Cisarua, Bogor.

               "Saya masih rapat di Dinas Pendidikan Kota Bekasi, ayah didi bersama siapa dan naik apa ke Cisarua "

 tanya Kang Dudung yang sehari hari sebagai Kepala SDN kota Bekasi di ujung telepon.

"Ayah sendirian naik bus,ini baru sampai Ciawi "

 jawab ayah didi  melalui sambungan telepon bututnya singkat, maklum dalam bus umum tidak elok ngobrol lama lama melalui telepon seluler.

"Ok, Saya selesaikan dulu rapat, nanti nyusul dijemput Kosim"  ucap Sekjen sambil menutup sambungan telepon nya.

Seperti biasa kang Dudung bersama supir Kosim dengan kendaraan dinas PB PGRI, setiap ada kegiatan acara di PGRI sering kali ngajak bareng untuk bersama sama naik satu kendaraan,  hal ini dimungkinkan karena tempat tinggalnya yang berdekatan, yaitu sama sama di wilayah Timur Jakarta, kang Dudung di Jatiwaringin, sedangkan ayah didi tinggal di Jatinegara Kaum.

Sayangnya pagi itu ayah didi tidak bersama sama kang Dudung, karena ayah didi telah mengambil keputusan untuk berangkat ke Cisarua sendirian menggunakan transportasi umum. Menggunakan kendaraan umum menuju puncak Cisarua untuk menghindari macet, selain faktor murah dan meriah juga dapat kesempatan menikmati perjalanan santai sambil sedikit ada waktu luang sambil belajar menulis.

Hari itu Selasa 21 Januari 2025 PGRI mengadakan kegiatan pembubaran panitia HUT ke 79 PGRI di Warung Kopi Klotok Cisarua Bogor.Lokasi warung kopi ini ada di Jalan Raya Puncak Kilometer 7.9 No. 25, Kopo, Cisarua, Kabupaten Bogor.

Konon warung Kopi Klotok Cisarua adalah sama konsep nya dengan warung Kopi Klotok di Kaliurang Yogyakarta hanya saja berbeda pemilik nya , Kopi Klotok Cisarua menurut cerita orang, pemiliknya adalah Ibu Titiek Prabowo sedangkan Kopi Klotok Kaliurang Yogyakarta pemilik nya ibu Siti Handayani. Waallahu alam.

Melalui jalan tol Jagorawi Kopi Klotok Cisarua dapat ditempuh dalam 2 jam perjalanan dengan kendaraan pribadi dari Jakarta, Tetapi bila menggunakan kendaraan umum bisa ditempuh 3 jam perjalanan .

Pengurus dan panitia pembubaran yang lain untuk menuju Cisarua Bogor menggunakan bus wisata carteran, tetapi lebih  banyak  anggota panitia yang menggunakan kendaraan pribadi, hanya ayah didi  yang menggunakan kendaraan umum naik bus.

Ayah didi berangkat dari rumah pagi pukul 09.00 naik bus Transjakarta dari halte busway Utan Kayu - Rawamangun, menuju terminal Kampung Rambutan kemudian turun di halte bus flay oper Pasar Rebo. Untuk menuju warung Kopi Klotok Cisarua banyak  pilihan armada bus yang ke arah puncak,  diantaranya bus  Marita , Doa Ibu atau Kurnia Bhakti. Dengan ongkos antara Rp 35 000 - Rp 40 000 tergantung bus yang ditumpangi nya sudah sampai ke lokasi. Jangan lupa setelah bayar ongkos bus  kasih tahu kondektur minta turun di depan Wisma DPR RI, karena Kopi Klotok Cisarua lokasinya berdekatan dengan Wisma anggota Wakil Rakyat.

Sebelum waktu dhuhur ayah didi sudah tiba di halaman parkir Kopi Klotok, area parkir sangat luas, terlihat banyak kendaraan berbagi jenis terparkir. Siang itu suasana sangat ramai pengunjung,  karena bersamaan dengan waktunya jam makan siang. Setelah memasuki pendopo utama, pertama kali yang ayah didi cari adalah toilet, maklum perjalan 3 jam  dari rumah menuju Cisarua dalam kondisi dingin karena AC dalam bus dan hujan menjadikan toilet tujuan utama untuk buang air kecil. 

Toilet nya luas dan bersih sekaligus dilengkapi tempat wudhu,  walaupun lokasinya agak jauh dan sedikit mojok tetapi gampang dijangkau dan dekat dengan mushola tempat sholat.

Setelah sholat dhuhur, suasana dingin karena memang Bogor disebut kota hujan, perut lapar maka ayah didi ikut lah antrian bersama pengunjung lainnya untuk ambil makanan  dan minuman sesuai selera masing masing. Kopi Klotok Cisarua menerapkan pola layanan pengunjung melayani sendiri, jadi ambil makanan sendiri kemudian tinggal hitung dan bayar di kasir, baru kemudian mengambil tempat duduk di mana suka pengunjung. 

Ada beberapa bangunan yang berjejer, untuk tempat makan lesehan, ada tempat makan duduk di kursi berada di lokasi pendopo utama dan ada juga tempat khusus untuk rombongan yang berada di bangunan Joglo.

Menu yang tersedia banyak jenis ragam nya,  ada Nasi putih, nasi megono, berbagai macam sayur lodeh, tahu tempe bacem, telur dadar krispi, lele goreng, ayam goreng dan lainnya yang tidak bisa sebut satu persatu karena tidak tahu namanya. Minuman yang khas tentunya Kopi Klotok dan teh tubruk selain es teh tawar dan es teh manis.

Nama Kopi klotok sendiri konon katanya diambil dari nama cara pembuatan kopi secara tradisional di daerah Jawa dengan air dan kopi nya bareng sama sama di rebus dalam satu panci kemudian mendidih dan berbunyi suara klotok klotok maka disebut Kopi Klotok. Hal ini berbeda dengan kebiasaan pembuatan kopi modern dimana kopi dan air panas diseduh dalam satu gelas.

Ayah didi, setelah mengambil makanan berupa nasi putih , sayur terong lodeh, tahu dan tempe bacem, sambal oncom dan telur dadar krispi ditambah teh tubruk kemudian bayar di kasir lalu mengambil tempat untuk makan di luar , hal ini dimaksud kan agar santai sambil menunggu teman teman lain yang datang belakangan.  ayah didi sengaja mengambil tempat duduk di beranda didepan yang menghadap area parkir mobil agar bisa memperhatikan temen temen yang datang belakangan.

Saat ayah didi menikmati makan sayur terong lodeh kesukaan, barulah datang rombongan teman teman panitia lainnya, baik yang menggunakan kendaraan pribadi maupun menggunakan kendaraan bus, seluruh anggota PB PGRI dan panitia diarahkan ke rumah besar berbentuk joglo sebagai tempat acara pembubaran panitia, karena sibuk mengarahkan teman teman untuk menuju ke tempat acara sehingga ayah didi tidak sempat mencicipi rasa Kopi Klotok nya.

Rombongan panitia foto bersama, sumber dokumen pribadi 
Rombongan panitia foto bersama, sumber dokumen pribadi 


Setelah acara dibuka oleh Dudung Abdul Qodir  sekaligus sebagai pembawa acara kemudian dilanjutkan sambutan dan arahan oleh Unifah Rosyidi sebagai Ketua Umum PB PGRI sekaligus melaporkan kegiatan kepanitiaan, setelah itu ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Kiai Masduki Rektor Universitas Islam Assaf Iyah Jakarta, dilanjutkan ramah tamah sambil menikmati suguhan makanan khas Kopi Klotok.

Hadir dalam acara tersebut anggota DPD RI dapil Jateng sekaligus ketua pengurus provinsi PGRI, Muhdi , ibu Suci Rektor Universitas PGRI Semarang dan undangan tokoh tokoh PGRI lainnya.

Beruntung dalam acara tersebut ayah didi bertemu dan duduk bareng bersama beberapa anggota PB PGRI sekaligus jagoan jagoan penulis top yang tergabung dalam Assosiasi Guru Penulis (AGP) PGRI seperti Dudung Abdul Qodir, Jejen Musfah, Om Jay Wijaya Kusuma, Catur Oktavian dan Ibu Nia. Kesempatan tersebut tidak ayah didi sia sia kan untuk belajar lebih dalam tentang dunia tulis menulis kepada para ahlinya, terutama penulis kondang Majalah  Suara Guru Catur Oktavian.

Lebih beruntung lagi bagi ayah didi pulang dari acara diantar  oleh Sekjen PB PGRI Dudung Abdul Qodir seorang Kiai sekaligus penyanyi bersuara merdu, dengan menggunakan kendaraan jenis sedan bersama Prof Masduki sang rektor yang sama sama tinggal di Jatiwaringin..

Demikian lah cerita acara pembubaran panitia HUT PGRI di warung Kopi Klotok Cisarua. Ayah didi sangatlah senang dalam acara tersebut disamping ketemu teman teman lama juga dapat menikmati sayur terong lodeh kesukaan walaupun tidak sempat menikmati rasa Kopi Klotok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun