Mohon tunggu...
Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, pembimbing dan pengajar

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Kearifan Lokal Pikukuh di Baduy, Dalam Pelestarian Budaya Bertutur

11 Januari 2025   11:53 Diperbarui: 11 Januari 2025   11:53 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pikukuh masyarakat Baduy hingga saat ini masih berlaku dan masih diterapkan pada masyarakat Baduy, tidak ada salahnya jika kita yang mengaku masyarakat modern belajar dengan masyarakat Baduy dalam hal budaya bertutur sesuai dengan Pikukuh.

Bila Pikukuh dalam hal hubungan manusia dengan manusia melalui budaya bertutur dilanggar tentu akan menanggung akibatnya seperti orang yang gagal jadi pemimpin.

Wajar bila mulut mu harimau mu, banyak pemimpin gagal karena tidak dapat menjaga tutur kata yang keluar dari mulutnya. Banyak orang hilang kewibawaan nya akibat bertutur kata yang tidak bertanggung jawab.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun