Mohon tunggu...
Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, pembimbing dan pengajar

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pohon Menjelma Menjadi Pulau di Pantai Drini

17 Desember 2024   07:31 Diperbarui: 20 Desember 2024   00:27 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Didi Pulau Drini Gunungkidul sumber dokumen pribadi 

Sejarah Nama Drini

Siang itu ayah didi, Cucu Gaza dan Farouk temannya Gaza berkesempatan mengunjungi Pantai Drini dan langsung menyeberang melalui jembatan kayu menuju Pulau Drini. 

Gaza dan Farouk berkeliling naik ke puncak pulau yang berbentuk Bukit. Sedangkan ayah didi istirahat duduk di bangku taman kecil sambil sedikit berbincang dengan seorang pemuda yang mengaku pegawai bagian kebersihan.

Kemudian ayah didi bertanya kepada anak muda yang sedang bekerja membersihkan taman kecil di Pulau Drini. " Kenapa tempat ini disebut Indri, eh iya Drini" tanya ayah didi, tergopoh salah sebut, kepada seorang pemuda yang sedang menyapu membersihkan taman kecil.


"Pulau dan Pantai ini disebut Drini, cerita nya panjang" jawab pemuda lumayan tampan dengan tubuh tegak sambil meletakkan gagang sapu nya. " nama Drini berasal dari nama sebuah pohon yang hidup di Pulau ini" lanjut kata pemuda yang hari itu dapat tugas piket dari kelompok nya Karangtaruna desa Banjarejo.

Ceritanya, setelah terjadi perang Majapahit , salah satu pasukan yang kalah melarikan diri kearah selatan. Pasukan yang kalah itu adalah sepasang raja dan ratu selirnya beserta rombongan pasukannya. 

Di tengah perjalanan kedua pasangan  Raja dan  Ratu selirnya terpisah, Ratu selirnya yang dalam keadaan hamil tua tersesat pisah dengan suaminya.

Saat istirahat karena kecapaian, Sang Ratu selir  melahirkan bayinya, naas bagi sang Ratu selir dalam persalinan bayinya tidak selamat, alias meninggal dunia, setelah menguburkan mayat bayinya kemudian sang Ratu selir pindah tempat menuju lebih ke arah selatan mendekati Pantai, sambil menahan kesedihan. 

Sedihnya Sang Ratu selir akibat ditinggal mati bayinya serta berpisah dengan suaminya. Sedih  menangis Sang Ratu selir sambil bercucuran air mata, cucuran air mata Sang Ratu selir menetes di atas sebuah batu. Batu yang terkena cucuran air mata Sang Ratu selir mengakibatkan terjadi lubang, kemudian hari lubang dalam batu tumbuh pohon Drini yang lebat.

"Begitu cerita singkat tumbuhnya pohon Drini di pulau ini" jawab pemuda anggota Karang taruna desa Banjarejo, mengakhiri ceritanya sambil sesekali mengisap rokok putihnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun