Mohon tunggu...
Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, pembimbing dan pengajar

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Buah Srikaya, Oleh oleh Khas Wisata Pantai Baron.

14 Desember 2024   23:27 Diperbarui: 14 Desember 2024   23:27 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buah Srikaya, Oleh oleh Khas Wisata Pantai Baron

Ahad pagi minum kopi pagi di angkringan Gazakarta depan Real Masjid Ring Road Utara Depok Sleman Yogyakarta. Hanya ada beberapa tamu masjid yang datang pagi itu, itupun lebih banyak menggunakan kendaraan roda sepeda motor, berbeda dengan malam sebelum nya ada rombongan mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi ternama di Jawa Tengah.

Satu potong tempe goreng dan dua potong bakwan jagung kesukaan ku menemani minum kopi pagi itu. Setelah waktu menunjukkan pukul 08.00 tepat terlihat kendaraan warna hitam berbelok minggir dari jalan raya ring road menuju parkiran masjid,persis disamping angkringan Gazakarta.

Bersama Cucu Gaza sumber dokumen pribadi 
Bersama Cucu Gaza sumber dokumen pribadi 

Mas Bambang sebagai supir dan dua orang sahabatku Indi dan Halimah keluar dari mobil berplat AB. Yogyakarta. Dua sahabat ayah didi, Indi dan Halimah sengaja datang ke Real Masjid tempat cucuku sedang melaksanakan magang untuk mengobrol diskusi masalah guru honorer.

Setelah ngobrol ngalor ngidul entah kemana juntrungannya Mas Bambang menawarkan jalan jalan wisata di daerah Yogyakarta. Indi menawarkan " wisata ke Malioboro, pantai atau gunung" pintanya, memberi pilihan. Setelah berembuk diantara kami berempat, maka diputuskan untuk pergi jalan jalan wisata ke arah Pantai. Naiklah kami berenam ke kendaraan Mas Bambang sebagai supir merangkap tour leader, Indi, Halimah, ayah didi dan Gaza cucuku serta Farouk temannya Gaza yang sama sama sedang magang.

Pasar ikan segar, sumber dokumen pribadi 
Pasar ikan segar, sumber dokumen pribadi 

"Kita menuju ke Pantai Baron, sekalian makan siang disana " kata Mas Bambang, sambil mengarahkan mobilnya ke arah selatan menuju Gunung kidul.

Dipilihnya Pantai Baron Gunung kidul menurut Mas Bambang pantainya indah bersih dan ramai.
Pantai Baron terletak lokasinya Kelurahan Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul. Perjalanan dari Real Masjid menuju Pantai Baron yang berjarak lebih kurang 50 km ditempuh hanya 1 jam perjalanan. Setelah melewati tanjakan Piyungan  kendaraan terus melaju dengan kecepatan penuh, hanya sesekali Mas Bambang mengurangi kecepatan kendaraan manakala disisi jalan terlihat pemandangan alam yang indah. 25 tahun lalu, terakhir ayah didi jalan jalan ke Gunung kidul, saat itu masih terlihat gunung yang tandus dan gersang, tetapi sekarang kondisinya sangat berbalik, hijau dan lebat ditumbuhi pohon pohon rindang.

Kira kira 1 km sebelum tiba di pantai Baron terdapat pos pintu masuk, didalam pos pintu masuk dijaga beberapa pemuda yang menyapa ramah dengan pertanyaan klasik yaitu berapa orang?. Pertanyaan ini berkaitan dengan berapa jumlah uang yang harus dikeluarkan oleh pengunjung. Kemudian Mas Bambang mengeluarkan Rp 90.000. dari dompet nya untuk 6 orang penumpang kendaraan. Tempat wisata di daerah pantai Baron hanya dikenakan satu kali bayar Rp 15.000 per pengunjung untuk semua lokasi tempat wisata.

Madjid di pantai Baron, sumber dokumen pribadi 
Madjid di pantai Baron, sumber dokumen pribadi 

Mas Bambang memarkirkan kendaraan di tempat yang rindang, kemudian ayah didi turun dari kendaraan diikuti Kakak Gaza dan Farouk temannya, lalu  menuju ke Masjid yang berada di lokasi wisata, karena saat itu sudah masuk waktu shalat dhuhur. Sedangkan Indi dan Halimah bergegas menuju rumah rumah yang berjajar sebagai tempat warung makan untuk memesan ikan bakar.

Suasana pantai Baron saat itu sangat ramai pengunjung, berbagai kendaraan bus kecil dan besar berjajar parkir pengangkut wisatawan. Pantai Baron berbentuk teluk yang ditengah nya muncul pulau kecil, pulau kecil yang menjadi daya tarik tersendiri ini ditempuh oleh wisatawan menggunakan perahu perahu kecil untuk menyeberang.

Ramai nya tempat wisata pantai Baron karena dilengkapi tempat pelelangan ikan (TPI) pasar tradisional dan pasar sovenir. Di TPI banyak dijual ikan segar dan ikan yang sudah dimasak , cumi goreng, udang hingga kepiting tersedia disini. Begitu juga pasar tradisional yang banyak menjual berbagai jenis buah buah produk setempat seperti buah Srikaya, Pisang Tanduk hingga Petai dijual di tempat ini.

Buah Srikaya (_Anonna squomasa_), berbentuk bulat dengan kulit bermata banyak, buah masuk dalam golongan buah  sirsak. Daging buahnya berwarna putih. Rasa khas, lembut dan manis. Buah  Srikaya juga memiliki manfaat untuk ibu hamil, karena banyak mengandung zat besi serta dianggap buah yang bisa menahan berkembang nya sel kanker dalam tubuh. Ada dua jenis buah Srikaya, jenis biasa dan jenis jumbo, yang di jual di pasar wisata pantai Baron umumnya Srikaya jenis lokal yang bentuknya kecil

Beli Petai, sumber dokumen pribadi 
Beli Petai, sumber dokumen pribadi 

Saat makan siang di sebuah warung makan dengan lauk ikan bakar, ayah didi bertanya sama pelayan warung. "Saat kapan pantai Baron ramai dikunjungi orang?" Tanya ayah kepada penjaga warung seorang ibu berkebaya. "Saat upacara sedekah Laut" jawab santun ibu pelayan warung.

Upacara sedekah Laut dilakukan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur penduduk pantai atas melimpah nya tangkapan ikan atau hasil Laut lainnya. Upacara sedekah Laut diselenggarakan setiap tanggal 1 Syuro dalam penanggalan Jawa atau 1 Muharram penanggalan Islam. Biasanya saat upacara sedekah Laut yang hadir bukan hanya Nelayan setempat tetapi orang dari segala penjuru, baik dari sekitar Gunung kidul maupun Yogyakarta.

Sebutan nama pantai Baron memang terasa aneh kedengaran bagi telinga orang awam, nama Baron biasanya disematkan bagi nama nama orang Barat. Menurut cerita orang orang disekitar pantai,  nama Baron diambil dari nama orang asing seorang nelayan yang pertama kali mencari ikan di daerah itu.
Nama Baron akhirnya terkenal hingga saat ini. 

Pantai Selatan Gunung kidul sepanjang mata memandang pantai nya sangat indah, ada tempat wisata lainnya selain pantai Baron. Pantai Krakal, Pantai Nindri hingga Pantai Parangtritis. Pantai di Selatan mempunyai ciri dan ke khasan tersendiri, seperti pantai Parangtritis dengan lautan pasir putih nya, pantai Nindri dengan pulau mungil berbentuk gunung kecil. Sebagai tempat wisata andalan masa depan Kabupaten Gunungkidul di sepanjang pantai sudah banyak penginapan dibangun sebagai fasilitas penunjang utama daerah wisata. Hotel berbintang hingga homestay sudah menjamur di sisi kiri kanan jalan menuju tempat wisata. Banyak juga penduduk sekitar memanfaatkan rumah tinggal nya untuk dijadikan penginapan berbentuk homestay dengan harga yang terjangkau.

Setelah puas menikmati suasana pantai Baron ayah didi dan temen temen bergerak keluar dari kawasan wisata pantai Baron  ke arah timur menuju pantai Nindri. Letak lokasi Pantai Nindri tidak lah jauh dari lokasi Pantai Baron.

Senang rasanya setelah menikmati keindahan pantai Baron, menikmati santap siang dengan ikan bakar hingga minum air kelapa muda. Rasa senang terlihat dari wajah Kakak Gaza dan Farouk temannya yang sumringah. "Bagaimana, apa masih lanjut jalan jalan nya" tanya Halimah ngeledek Kakak Gaza dan Farouk temannya. "Kemana lagi setelah dari sini" jawab Kakak malu. Kenapa kakak Gaza malu malu menjawab, hal ini karena awal nya Kakak Gaza ragu mau wisata ke pantai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun