Dari sekian banyak restoran penjual sate klatak di Bantul, ada yang paling dikenal dan melegenda yaitu sate Klatak pak Pong. Saking terkenalnya sate Klatak pak Pong hingga ada sate Klatak pak Pong l, ll dan lll. Ayah didi diajak seorang temen sekampung Kiai Muhtarom yang sudah lama tinggal di pesantren Krapyak Yogyakarta, mampir di salah satu restoran sate Klatak pak Pong di Jejeran Bantul. Kebetulan pemilik restoran sate Klatak pak Pong yang dihampiri ayah didi merupakan temen akrabnya Kiai Muhtarom bernama pak Dakiron.
Kami berempat, ayah didi,Kiai Muhtarom, Kiai Saropin dan  cucu ku Gaza setelah sampai di lokasi tempat sate Klatak pak Pong, kemudian mengambil posisi tempat duduk yang  terdekat dengan Musholla. Mengambil tempat duduk dekat Musholla, hal ini dikarenakan saat itu waktu menunjukkan pukul 16.00, biar gampang sholat Magrib nya. Sore itu sate Klatak pak Pong yang beralamat jalan raya Imogiri Timur, Jejeran, ramai sekali pengunjung. Restoran menempati dua bangunan besar yang terletak di dua sisi kanan kiri  jalan, dengan posisi berseberangan. Terdapat ruangan khusus untuk rombongan, keluarga dan perorangan. Tersedia juga ruangan khusus tempat makan bagi yang suka lesehan.
Parkir yang luas, di area parkir terlihat ada dua bus  pariwisata, beberapa kendaraan bus kecil dan puluhan kendaraan pribadi . Bila dilihat dari jumlah kendaraan yang parkir bisa disimpulkan bahwa sate Klatak pak Pong memang di kenal dan melegenda.
Sore itu Kiai Muhtarom pesan 4 porsi sate Klatak dan 1 porsi gule sop kambing, kemudian  ditambah minuman teh panas manis. Satu porsi sate Klatak hanya terdiri dua tusuk dengan bumbu kuah seperti kuah gulai. Dua tusuk sate dengan tusukan jeruji besi sepeda berukuran jumbo di sajikan diatas piring yang dibawah nya terdapat kuah. Ayah didi hanya sanggup menghabiskan satu tusuk saja, satu tusuk lainnya diberikan kepada cucuku. Rasa sate yang empuk dan gurih merupakan kenikmatan yang tiada duanya, bagi orang tua seperti ayah didi cocok sate Klatak yang matang dan tidak banyak mengandung lemak.
Rasa senang dan kenyang setelah makan sate Klatak di Bantul, biasanya nasi sepiring tidak habis, tetapi saat makan sate Klatak nasi bagian ku di piring bersih tak bersisa . Bila kawan sahabat suatu saat berkunjung ke Yogyakarta tidak ada salahnya mencicipi kuliner sate Klatak di Bantul. Silahkan pilih warung dan restoran sate Klatak yang mana yang dipilih, menurut teman se kampungku rasa sate Klatak di Bantul hampir semua sama hanya berbeda tempat dan penyajian saja yang berbeda, toh semua sama terbuat dari daging Kambing dan menggunakan tusukan besi jeruji sepeda. Kalau pun untuk tidak ribet  mencari sate Klatak di Bantul,maka arahkan saja sate Klatak pak Pong Jejeran Bantul. Selamat mencoba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H