Mohon tunggu...
Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, pembimbing dan pengajar

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ada Apa di Kereta Api Mataram?

6 Desember 2024   00:27 Diperbarui: 6 Desember 2024   00:41 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menumpang kereta api Mataram sumber dokumen pribadi 

Tiket yang ayah didi beli melalui aplikasi setelah dicetak tertulis nama Didi Suprijadi, kereta Mataram/90. Pree l/18 A . Pasar Senen - Yogyakarta. 5 Desember 2024. 22.05 WIB.

Setelah mencetak tiket kereta ayah didi kemudian mencari tempat duduk sambil menikmati alunan musik yang disampaikan secara live oleh band yang sengaja disediakan untuk menghibur para calon penumpang. Terlihat suasana stasiun yang ramai namun tertib terkesan mewah tidak seperti suasana stasiun kereta pada masa lalu. Kesan apik dan modern se akan bukan stasiun kereta api di Indonesia. Baru terdengar mengalun satu lagu, kemudian sudah terdengar dari pengeras suara ada pengumuman bahwa kereta api Mataram jurusan Pasar Senen Solo balapan sudah tersedia di jalur 1.

Kecanggihan teknologi tersedia di pintu masuk peron keberangkatan, dimana penumpang yang masuk ke dalam area keberangkatan tidak lagi menunjukkan tiket kereta kepada petugas, melainkan cukup menggelengkan kepala , menyorongkan muka dan sedikit mata berkedip didepan suatu alat camera,pintu otomatis terbuka.

Kereta Mataram sumber dokumen pribadi 
Kereta Mataram sumber dokumen pribadi 

Tidak lama ayah didi  berada di area keberangkatan, petugas melalui pengeras suara mempersilahkan para penumpang memasuki kereta api Mataram yang tersedia di jalur 1.

Sedikit agak terganggu saat beberapa penumpang yang salah masuk gerbong kereta, akibatnya antara penumpang yang masuk dengan penumpang mau keluar lagi akibat salah gerbong jadi bertabrakan, untung nya kejadian ini tidak berlangsung lama.

Ayah didi menempati gerbong kereta nomor l persis gerbong dibelakang lokomotif. Setelah mencari nomor kursi sesuai tiket, ternyata kursi nomor urut 18 A  sesuai tercetak di tiketku, sudah ditempati oleh orang lain,seorang wanita paruh baya.

Gerbong l premium sumber dokumen pribadi 
Gerbong l premium sumber dokumen pribadi 


" Ibu mau mengambil posisi duduk dekat jendela? " Tanyaku, sambil meletakkan tas ke bagasi yang ada diatas kursi.

" Oh iya, maaf boleh tukar tempat duduk" jawab ibu paruh baya berhijab memohon sopan.

"Oh iya boleh" kataku sembari ambil posisi duduk di kursi nomor 18. B sebelahnya milik ibu.  Setelah basa basi saling tegur dan menanyakan tujuan perjalanan, kemudian sama sama sibuk saling membuka gan get masing masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun