Mohon tunggu...
Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, pembimbing dan pengajar

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

PGRI, Menghadapi Pilkada Serentak

8 Oktober 2024   07:29 Diperbarui: 8 Oktober 2024   07:53 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayah didi sumber gambar dokumen pribadi 

Pertemuan Tawangmangu Solo yang diprakarsai oleh pengusaha muda sekaligus anggota Dewan Penasehat PB PGRI, Setiawan Jodi antara PB PGRI dan Pengurus Pengurus PGRI Provinsi dengan Soesilo Bambang Yudhono, merupakan pertemuan yang perlu dicatat sebagai bagian kompromi politik.

Dalam pertemuan di udara dingin nan sejuk puncak Gunung Lawu Tawangmangu, Karanganyar, Solo, Muhammad Surya meski tidak secara nyata menyatakan dukungan kepada calon presiden, Muhammad Surya menyatakan bahwa teman teman menyandarkan harapannya kepada Soesilo Bambang Yudhoyono yang saat itu maju calon Presiden berpasangan dengan Jusuf Kalla.

Dalam pertemuan tersebut Muhammad Surya atas nama Ketua Umum PB PGRI memberikan 5 harapan kepada calon Presiden.Pertama, harapan presiden terpilih segera mengesahkan Undang Undang Guru, Kedua, realisasi pelaksanaan amandemen UUD 45 dan UU sisdiknas yang menetapkan 20% APBN atau APBD dianggarkan untuk pendidikan, Ketiga,Presiden terpilih diharapkan bisa menyelesaikan mutu, distribusi,kesejahteraan serta manajemen Guru, Keempat, Guru diharapkan mendapatkan pengaturan gaji tersendiri, Kelima, Harapan terakhir agar pemerintah memprioritaskan masalah Pendidikan.

Pada masa itu PGRI mengambil sikap netral terhadap pemilihan presiden tetapi keduanya saling menyampaikan harapan nya. Calon presiden menjelaskan visi misi dan program nya, sedangkan PB PGRI menyampaikan harapan nya.

6..PGRI dan Pemilu Pasca Reformasi.

 Kongres Guru Indonesia atau  Kongres PGRI XXl di laksanakan Tanggal 1 s.d. 5 Juli 2013 Bertempat di Gedung Istana Olah Raga (Istora)  kompleks Gelora Bung Karno Senayan Jakarta.

Ada 17 rekomendasi kongres yang dihasilkan, salah satunya  adalah dalam bidang politik nasional, yang tertuang dalam  Surat Keputusan Nomor : Vlll/Kongres XXl/PGRI /2013. Serta Surat Keputusan Nomor : V/Kongres/XXl/PGRI /2013,tentang Program Umum. Dalam Program Umum dimana salah satu  nya adalah Program memperjuangkan penempatan kader PGRI dalam jabatan ekskutif maupun legislatif untuk kepentingan pencapaian tujuan organisasi.

Dengan landasan surat keputusan hasil Kongres XXl PGRI di semua tingkatan berusaha melaksanakan program tersebut. Hampir di Setiap Provinsi banyak calon legislative Dewan Perwakilan Daerah (DPD)  berasal dari pengurus PGRI,  begitu juga dengan calon legislatif DPR/DPRD.

Untuk jabatan ekskutif pgri mempunyai program menempatkan anggota terbaiknya untuk mengisi jabatan jabatan structural, jangan dibalik orang structural dijadikan pengurus PGRI.
Ada motto saat itu Pengurus PGRI terbaik adalah Guru yang baik.
 maka wajar bila ada anggota PGRI yang baik diusulkan menjadi pejabat structural.

Dasar Keputusan Kongres XXl diperbolehkan nya anggota PGRI atas nama dirinya untuk mencalonkan anggota legislatif maupun dicalonkan eksekutif.

7 .Praktek Baik Pemilihan Presiden

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun