Mohon tunggu...
Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, pembimbing dan pengajar

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pengurus PGRI Kagumi PT Inalum

30 September 2024   22:07 Diperbarui: 30 September 2024   23:49 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama (sumber gambar dokumen pribadi)

Kagum, Pengurus PGRI Berkunjung ke PT INALUM,

"Sudah 20 tahun menjadi Guru, baru kali ini masuk dan melihat pabrik peleburan aluminium di PT INALUM di Kabupaten Batubara" demikian salah seorang guru anggota PGRI dari  kabupaten  Batubara  Sumatera Utara berkata dengan rasa heran, kepada teman teman nya.

"Saya dinas lama di Kabupaten Batubara, baru kali ini melihat langsung kedalam pabrik peleburan aluminium yang lokasinya di Batubara" lanjutnya terheran heran.

"Wah kalah dong dengan murid murid saya, SMA klas XII, setiap tahun kami ajak murid murid untuk berkunjung sambil belajar di pabrik peleburan aluminium PT INALUM" timpal guru perempuan membalas dengan rasa bangga.

"Kebetulan ada materi pelajaran yang sesuai" lanjut ibu yang masih terlihat awet muda.

 Dialog tersebut terjadi saat ayah didi bersama rombongan teman teman guru pengurus PGRI dari beberapa kab/ kota di Sumatera Utara berkunjung ke PT INALUM.

Memperhatikan listrik (sumber gambar dokumen pribadi)
Memperhatikan listrik (sumber gambar dokumen pribadi)

Kebetulan, Sabtu, 28 September 2024, setelah mengikuti kegiatan pelatihan Education Internasional (EI) di kota Medan, ayah didi dan temen temen guru pengurus PGRI, diajak oleh salah seorang guru untuk jalan jalan dan silaturahmi mengunjungi rumah nya di komplek PT INALUM. Guru yang mengajak jalan jalan merupakan istri salah seorang pejabat di PT INALUM dan tinggal di komplek perumahan karyawan, Tanjung Gading.

Setelah di jamu makan siang oleh tuan rumah, kemudian rombongan diajak keliling perumahan karyawan.
 Kompleks perumahan yang luas nya 200 hektar nan asri, tersedia berbagai fasilitas selain untuk rumah tinggal karyawan. Tempat ibadah Gereja dan Masjid bertengger anggun yang letaknya berseberangan. Fasilitas pendidikan dari mulai TK, Madrasah hingga SMA yang lengkap dan dikelola oleh yayasan pendidikan Mitra Inalum.

Foto bersama (sumber gambar dokumen pribadi)
Foto bersama (sumber gambar dokumen pribadi)

Rumah rumah karyawan dengan cat warna berbeda satu dengan lainnya sebagai tanda perbedaan status karyawan. Warna hitam, kuning, hijau dan biru merupakan warna tembok rumah untuk membedakan struktur jabatan. Begitu juga bagi karyawan lajang, disediakan mes tersendiri .

Selain rumah karyawan, di dalam kompleks juga terdapat rumah jabatan Bupati dan wakil Bupati kabupaten Batubara.

Setelah puas berkeliling di sekitar kompleks perumahan, kemudian dengan mengendarai dua kendaraan mobil, ayah didi dan temen temen diajak mengunjungi pabrik peleburan aluminium, yang letaknya tidak begitu jauh dari lokasi perumahan karyawan.

Pabrik peleburan aluminium PT INALUM dengan luas 200 ha terletak di kawasan industri strategis, lokasinya di pantai timur laut Sumatera. Di kawasan industri ini berdiri banyak pabrik salah satunya minyak goreng terkenal. Kawasan industri strategis ini  dilengkapi dengan jalur kereta api berikut stasiunnya dan pelabuhan laut yang dikelola Pelindo.

Rombongan diterima oleh petugas di gedung utama PT INALUM. Sebelum melanjutkan kunjungan, oleh petugas  diberi sedikit arahan kemudian dibagi rompi, kacamata dan helm pengaman. Menurut petugas ada 3 titik lokasi tujuan kunjungan. Pertama, lantai 8 gedung utama, Kedua, ruang panel listrik dan Ketiga, ruang  tungku peleburan.

 Pertama, Kunjungan pertama diajak ke lantai 8 gedung utama, dari lantai 8 untuk melihat pemandangan di sekitar gedung Utama dan pabrik. Dari lantai 8 bisa melihat beberapa bangunan pabrik, pelabuhan dan laut lepas. Setelah puas menikmati pemandangan alam dan pabrik dari lantai 8, kemudian rombongan diajak mengunjungi ruang tamu, ruang pertemuan dan ruang direksi.

Foto bareng (sumber gambar dokumen pribadi) 
Foto bareng (sumber gambar dokumen pribadi) 


Kedua, rombongan berkunjung ke ruang panel pembagi  listrik.
Ruang  panel pembagi listrik bekerja 24 jam nonstop, dengan pembagian petugas 3 shif kerja bergantian. Di ruangan ini diatur dan dikontrol keluar masuk nya aliran listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Paritongan sungai Asahan menuju pabrik dan PLN.

Sebagai energi utama peleburan aluminium PT INALUM menggunakan listrik produk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan. Untuk pendistribusian listrik dari PLTA, PT INALUM bekerjasama dengan PLN dalam hal pembagian dan penggunaannya

Ada 2 PLTA di Paritongan yaitu PLTA Asahan dan PLTA Tangga. Kedua PLTA ini dapat menghasilkan listrik sebanyak 600 Mega Watt.

Ketiga, berkunjung ke ruang peleburan.

Sebelum memasuki ruang peleburan rombongan dibagi masing-masing sebuah masker, sebagai alat pengaman. Pengunjung yang datang tidak memakai sepatu, tidak diperkenankan ikut melihat proses peleburan. Ada 3 anggota rombongan kebetulan  yang memakai sendal sebagai alas kaki. Dengan sangat berat tiga orang cukup istirahat di ruang tamu akibat tidak bersepatu.

Berbincang dengan salah satu pekerja dibidang peleburan , bahwa di ruang produksi terdapat 3 jalur dengan 510 tungku peleburan, panas yang dibutuhkan 900 derajat Celcius. Setiap jalur ada 170 tunggu peleburan, rombongan hanya mampu menyaksikan tungku peleburan pada jalur satu yang paling ujung, karena tempat nya terdekat dari pintu masuk.

Diperlukan 14.000 kWh energi listrik untuk memproduksi satu ton aluminium.  Sedangkan kapasitas produksi direncanakan 300.000 ton di tahun 2024. Konon Harga aluminium 15 000 dolar AS per ton nya.
 

Santap siang (sumber gambar dokumen pribadi)
Santap siang (sumber gambar dokumen pribadi)


Produk yang diolah menghasilkan tiga jenis aluminium, yaitu jenis Aloy, Bilet dan Ingot.

 Aluminium Aloy jenis ini sebagai bahan industri otomotif seperti untuk pembuatan velg atau blok mesin. Sedangkan jenis Bilet biasa digunakan untuk campuran pembuatan kontruksi atau atap bangunan. Jenis Aloy adalah alumunium murni yang kuat, ringan dan mudah dibentuk.( Wikipedia)

Setelah puas mengunjungi  ketiga lokasi, rombongan kembali ke Gedung Utama untuk mengembalikan alat pengaman. Sebelum  pamit kepada petugas jaga untuk pulang, ayah didi minta izin untuk mengambil foto bersama berlatar gedung Utama.

Senang, gembira bercampur kagum atas kesempatan mengunjungi pabrik PT INALUM. Celoteh, gurauan dan candaan muncul di antara sesama anggota rombongan. Menjadi candaan dan bully an karena ada temen yang tidak bisa masuk ruang produksi peleburan karena tidak pakai alas kaki sepatu.

Rasa bangga, karena menyaksikan Bangsa Indonesia mampu mengelola hasil tambang aluminium terbesar di Indonesia melalui PT INALUM.

Gembira dan senang karena kesempatan berkunjung ke PT INALUM tidak semua orang bisa lakukan, beruntung ada temen guru pengurus PGRI yang bersuamikan pejabat di PT INALUM, maka kesempatan untuk berkunjung sangat mudah dilakukan. Candaan  guru yang bertugas  di Kabupaten Batubara , baru sekali itu melihat langsung pabrik peleburan aluminium ya fakta adanya. Maka komentar guru yang lain mengatakan bahwa, itulah pentingnya guru ikut organisasi PGRI. Karena PGRI lah rombongan guru guru setelah mengikuti pelatihan Education Internasional (EI) dapat mengunjungi pabrik peleburan aluminium PT INALUM mendapatkan kemudahan.

Ayah didi atas nama pribadi, organisasi PGRI dan temen temen mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada pengurus provinsi PGRI Sumatera Utara, khususnya kepada ibu Nandra dan keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun