Mohon tunggu...
Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, pembimbing dan pengajar

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pengurus PGRI Kagumi PT Inalum

30 September 2024   22:07 Diperbarui: 30 September 2024   23:49 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berfoto di gedung utama (sumber gambar dokumen pribadi) 

Sebelum memasuki ruang peleburan rombongan dibagi masing-masing sebuah masker, sebagai alat pengaman. Pengunjung yang datang tidak memakai sepatu, tidak diperkenankan ikut melihat proses peleburan. Ada 3 anggota rombongan kebetulan  yang memakai sendal sebagai alas kaki. Dengan sangat berat tiga orang cukup istirahat di ruang tamu akibat tidak bersepatu.

Berbincang dengan salah satu pekerja dibidang peleburan , bahwa di ruang produksi terdapat 3 jalur dengan 510 tungku peleburan, panas yang dibutuhkan 900 derajat Celcius. Setiap jalur ada 170 tunggu peleburan, rombongan hanya mampu menyaksikan tungku peleburan pada jalur satu yang paling ujung, karena tempat nya terdekat dari pintu masuk.

Diperlukan 14.000 kWh energi listrik untuk memproduksi satu ton aluminium.  Sedangkan kapasitas produksi direncanakan 300.000 ton di tahun 2024. Konon Harga aluminium 15 000 dolar AS per ton nya.
 

Santap siang (sumber gambar dokumen pribadi)
Santap siang (sumber gambar dokumen pribadi)


Produk yang diolah menghasilkan tiga jenis aluminium, yaitu jenis Aloy, Bilet dan Ingot.

 Aluminium Aloy jenis ini sebagai bahan industri otomotif seperti untuk pembuatan velg atau blok mesin. Sedangkan jenis Bilet biasa digunakan untuk campuran pembuatan kontruksi atau atap bangunan. Jenis Aloy adalah alumunium murni yang kuat, ringan dan mudah dibentuk.( Wikipedia)

Setelah puas mengunjungi  ketiga lokasi, rombongan kembali ke Gedung Utama untuk mengembalikan alat pengaman. Sebelum  pamit kepada petugas jaga untuk pulang, ayah didi minta izin untuk mengambil foto bersama berlatar gedung Utama.

Senang, gembira bercampur kagum atas kesempatan mengunjungi pabrik PT INALUM. Celoteh, gurauan dan candaan muncul di antara sesama anggota rombongan. Menjadi candaan dan bully an karena ada temen yang tidak bisa masuk ruang produksi peleburan karena tidak pakai alas kaki sepatu.

Rasa bangga, karena menyaksikan Bangsa Indonesia mampu mengelola hasil tambang aluminium terbesar di Indonesia melalui PT INALUM.

Gembira dan senang karena kesempatan berkunjung ke PT INALUM tidak semua orang bisa lakukan, beruntung ada temen guru pengurus PGRI yang bersuamikan pejabat di PT INALUM, maka kesempatan untuk berkunjung sangat mudah dilakukan. Candaan  guru yang bertugas  di Kabupaten Batubara , baru sekali itu melihat langsung pabrik peleburan aluminium ya fakta adanya. Maka komentar guru yang lain mengatakan bahwa, itulah pentingnya guru ikut organisasi PGRI. Karena PGRI lah rombongan guru guru setelah mengikuti pelatihan Education Internasional (EI) dapat mengunjungi pabrik peleburan aluminium PT INALUM mendapatkan kemudahan.

Ayah didi atas nama pribadi, organisasi PGRI dan temen temen mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada pengurus provinsi PGRI Sumatera Utara, khususnya kepada ibu Nandra dan keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun