Mohon tunggu...
Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, pembimbing dan pengajar

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

PGRI Berdaulat ke Bangkok

7 September 2024   15:25 Diperbarui: 7 September 2024   15:26 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebalikannya ada organisasi guru Abal Abal hasil KLB pimpinan oknum mantan  pengurus Kabupaten PGRI Banyuwangi merasa dan mengaku sebagai pimpinan organisasi guru di Indonesia.

Organisasi guru Abal Abal versi KLB ini , jangan kan berdaulat berkuasa penuh diakui organisasi guru tingkat Internasional, diakui tingkat Kabupaten Banyuwangi saja guru guru di wilayah Jawa bagian Timur itu tidak ada yang mengenalnya.

Bila memang organisasi versi KLB itu berdaulat, tentu punya wilayah, pengurus dan anggota, tetapi sebaliknya jangankan  wilayah, pengurus atau anggota? Kantor sekretariat saja numpang di kantor organisasi guru lainnya.

Fose bersama sumber gambar dokumen pribadi 
Fose bersama sumber gambar dokumen pribadi 

Tidak ada salahnya bila para penggagas, simpatisan dan pelaku organisasi versi KLB menyadari kekurangan nya dan kembali ke jalan yang benar.

Kata maaf adalah perbuatan mulia, walaupun susah untuk diucapkan. Tentu bila ingin bergabung kembali' aturan main dalam organisasi tetap harus ditegakkan. Kembali lah kejalan yang benar, kembali bergabung dengan organisasi guru PGRI yang berdaulat.

Selamat mengikuti kegiatan pertemuan ke 38 ACT +1 di Bangkok Thailand.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun