Waktu ayah didi berkunjung ke titik nol perbatasan kebetulan waktunya siang hari dengan panas terik matahari yang sangat menyengat, tetapi sangat terhibur karena pemandangan disekitar garis perbatasan sangat indah, apalagi desa Untung Papua Nugini letaknya persis di pinggir pantai,yang lautnya terlihat warna biru memukau.
Perjalanan menuju ke garis perbatasan Skow dari kota Jayapura hanya ditempuh 1 jam waktu perjalanan dengan menggunakan kendaraan pribadi roda empat.
Setelah memasuki kawasan area perbatasan pengunjung diminta melapor ke pos penjagaan pertama yang dijaga oleh aparat keamanan TNI AD. Pengunjung diminta melapor sambil menyerahkan tanda pengenal dan tanda pengenal tersebut akan diambil kembali saat pengunjung akan pulang.
Kebetulan rombongan ayah didi berkunjung ke perbatasan diantar, ditemani serta difasilitasi oleh temen temen pengurus provinsi PGRI Papua Induk. Senang sekali ayah didi berkunjung berkeliling di area titik nol perbatasan, banyak spot spot untuk berfoto ber selfi ria. Begitu juga banyak penjual souvenir sebagai oleh oleh khas daratan Papua.
Ayah didi sempat mencicipi kudapan khas masyarakat Papua seperti kue kering berbahan sagu. Di sekitar area bangunan kantor imigrasi banyak orang menjajakan buah pinang dan sirih sebagai makanan khas masyarakat Papua.
Ada perbedaan yang signifikan antara bangunan kantor imigrasi Papua Nugini dengan kantor imigrasi Indonesia, bangunan kantor imigrasi Indonesia terlihat sangat megah dan mewah, bangunan area perbatasan di desa Skow Kabupaten Kherom Papua dibangun dan diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo beberapa tahun lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H