Mohon tunggu...
Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, pembimbing dan pengajar

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Jumantik Sebagai Ujung Tombok Pemberantasan DBD

4 Agustus 2024   07:17 Diperbarui: 6 Agustus 2024   05:38 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesudah keliling | Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi 

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin oleh masyarakat, baik yang ditunjuk maupun yang sukarelawan. Melakukan pemberantasan nyamuk dengan cara memotong siklus hidup nyamuk melalui pemberantasan jentik. Orang yang memberantas jentik nyamuk disebut Jumantik.

Jumantik adalah singkatan dari Juru Pemantau Jentik, yaitu anggota masyarakat yang secara sukarela memantau keberadaan jentik nyamuk terutama jentik nyamuk Aedes Aegypti di lingkungannya. Jumantik juga berperan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan masyarakat menghadapi wabah penyakit Demam Berdarah.

Anggota Jumantik | Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi 
Anggota Jumantik | Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi 

Upaya pencegahan penyakit Demam Berdarah (DBD) saat ini masih manual dan tradisional. Masih menggunakan metode Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui kegiatan Menguras, Menutup dan Mengubur (3M). 3M adalah salah satu gerakan dalam mencegah terjadinya demam berdarah.

Penyakit Demam Berdarah DBD sejatinya bukan disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti tetapi disebabkan oleh sejenis virus yang hidup di dalam tubuh nyamuk. Saat nyamuk itu menggigit manusia maka virus yang ada dalam tubuh nyamuk ikut berpindah ke darah manusia melalui gigitan nyamuk.

Rehat sejenak | Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi 
Rehat sejenak | Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi 

Ada 3 fase secara umum virus yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk. Diawali 1-3 hari setelah tergigit nyamuk, ini fase pertama ditandai dengan demam tinggi. 

Kemudian hari ke 4-5 merupakan fase kedua dimana demam mulai turun tetapi trombosit dalam darah akan turun drastis. Pada fase kedua ini penderita demam berdarah harus diwaspadai karena turun nya trombosit membahayakan jiwa.

Kemudian pada hari ke 6-7 sebagai fase ketiga di mana demam mulai tinggi lagi tetapi trombosit sudah mulai naik.

...

Gejala penyakit DBD sendiri secara umum bisa dirasakan, yaitu nyeri sendi, nyeri otot hingga nyeri kepala. Demam tinggi, sakit perut hingga muntah muntah. Ada bercak merah di kulit, badan terasa lemah dan lesu.

Penderita demam berdarah hingga saat ini belum ditemukan obatnya secara efektif, hanya istirahat panjang, banyak minum air putih paling minum obat Paracetamol. Oleh sebab itu pencegahan demam berdarah hanya bisa dilakukan melalui pemberantasan nyamuk Aedes Aegypti sebagai perantara virus.

Ngobrol sama Ayah Didi | Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi 
Ngobrol sama Ayah Didi | Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi 
Khusus di kota kota besar seperti Jakarta keberadaan Jumantik banyak yang bersifat sukarela, akan tetapi ada juga yang setiap bulannya diberikan honorer sebesar Rp 500.000 dari APBD. Akibat keterbatasan anggaran maka setiap rukun tetangga (RT) hanya ada 1 Jumantik yang diberikan honorer.

Dalam satu RT ditunjuk 1 orang Jumantik, kemudian sebagai koordinator 1 orang untuk setiap RW serta 2 orang pendamping Jumantik di tingkat kelurahan.

Kegiatan pemantauan jentik nyamuk oleh Jumantik dilakukan 2 kali setiap minggunya, yaitu hari Selasa dan Jumat. Dengan kata lain 8 kegiatan setiap bulannya. 

... 

Seperti biasanya Jum'at itu tanggal 2 Agustus 2024 para Jumantik pagi pagi sudah keliling mendatangi rumah rumah warga untuk mengecek dan memantau keberadaan jentik jentik nyamuk. 

Setelah keliling di rumah warga para Jumantik berkumpul di satu tempat yaitu KTH Rumah Kaum RT 10 RW 03 kelurahan Jatinegara kaum Pulogadung Jakarta Timur.

Sesudah keliling | Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi 
Sesudah keliling | Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi 
Berkumpulnya para Jumantik untuk mendiskusikan hasil temuan setelah keliling di tempat RT-nya masing masing. 

Ibu Ucu dan ibu Rusda sebagai pendamping Jumantik dari Kelurahan Jatinegara kaum memberikan sambutan sekaligus evaluasi kegiatan pagi itu.

...

Jumantiklah sebagai ujung tombak sekaligus ujung tombok dalam pemberdayaan masyarakat dalam pemberantasan jentik nyamuk dalam rangka mencegah menularnya penyakit DBD.

Jumantik disebut ujung tombok karena setiap kader Jumantik membawa makanan dalam bentuk kue-kue untuk disantap ramai-ramai setelah keliling memantau jentik di rumah warga. 

Bagaimana tidak tombok karena kegiatan dilakukan 8 kali setiap bulannya. Belum lagi kebutuhan lainnya seperti seragam Jumantik yang harus dipunyai lebih banyak karena harus ganti tiap kegiatan.

Catatan laporan | Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi 
Catatan laporan | Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi 

Yang paling bertanggung jawab kegiatan para Jumantik adalah seorang koordinator. Apabila ada satu RT kedapatan kasus DB, konon katanya bonus honorer bulanannya yang sebesar Rp 500 000 tidak dapat cair. Begitu juga anggota Jumantik bila dalam RT-nya terdapat kasus DB maka Jumantik yang bersangkutan bonus honornya tidak cair.

Lalu bagaimana mengatasinya? Bagi para kader Jumantik, rupanya kegiatan Jumantik bukan hanya sekadar hobi tetapi juga bersifat kemanusiaan. Makanya untuk menanggulanginya, seorang Jumantik dan seorang koordinator yang bonus honor tidak cair, maka seluruh anggota Jumantik lainnya sepakat untuk urunan tanggulangi honornya

Salah seorang Jumantik bercerita bahwa kerja sebagai Jumantik banyak suka dukanya. Sukanya bisa bergaul dengan masyarakat dan lebih banyak silaturahmi, karena setiap Selasa dan Jumat bertemu dengan warga yang rumahnya dikunjungi untuk dipantau jentik nyamuknya. 

Tetapi dukanya, banyak dialami oleh para kader Jumantik. Tidak jarang rumah rumah warga yang didatangi tuan rumahnya tidak bersahabat. Sering kali menampakkan kecurigaan. 

Banyak juga rumah warga yang tidak bersedia rumahnya diperiksa dan dipantau keberadaan jentik nyamuknya, terutama rumah warga orang orang berada. Ada kalanya rumah warga yang menutup rapat pintunya bila didatangi para Jumantik sekalipun sudah dijelaskan maksud dan tujuan Jumantik.

Yang lebih tombok lagi bagi Jumantik adalah bila ada kedapatan pasien DBD di rumah sakit. Laporan dari rumah sakit akan sampai ke pendamping Jumantik di kelurahan. Laporan ini berdasarkan data kependudukan si pasien yang bersangkutan. Tidak jarang pasien yang terkena DBD sebenarnya sudah tidak tinggal lagi di RT RW yang tertera dalam KTP.

Karena warga Jakarta yang mempunyai mobilitas tinggi. Kadang kadang penderita DBD terkena gigitan nyamuk bukan di tempat tinggalnya tetapi bisa tempat lain seperti kampus, sekolah atau tempat kerja.

...

Demikian suka dukanya kader penggerak Jumantik di RT 10 RW 03, disebut sebagai "ujung tombak" sekaligus juga "ujung tombok."

Disebut "ujung tombak" karena mereka merekalah garda terdepan dalam rangka pemberantasan jentik nyamuk Aedes Aegypti di tingkat rukun tetangga (RT).

Kegiatan rutin 8 kali dalam sebulan, menghadapi warga yang heterogen dan tanggung jawab yang besar hingga terkena sangsi pencairan honorer maka wajar jika Jumantik disebut juga "ujung tombok."

Besarnya tanggung jawab dan kompleksitas kegiatan para kader Jumantik di Jakarta, bila ada usulan agar besar honorariumnya ditingkatkan tentu masuk akal, minimal honorer Jumantik sama atau mendekati besarnya honorer ketua RT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun