Warung kopi Asiang adalah warung kopi yang buka dimulai pukul 04. 00. hingga pukul 17 00 tiap hari nya. Berbeda dengan Warung kopi di kota kota lain yang jam bukanya dari sore hingga larut malam.
Warung kopi yang berdiri sejak tahun 1958 ini di kelola oleh keluarga turun temurun selama 66 tahun hingga sekarang. Lokasi warkop terletak di jalan Merapi kota Pontianak.
Kota Pontianak dikenal dengan kota seribu warung kopi, saking banyaknya warung kopi di kota tersebut. Hampir tiap sudut kota ada warung kopi, baik yang tradisional seperti warung kopi  kaki lima hingga yang modern. Kota Pontianak sebagai kota seribu warung kopi hanya kalah oleh kota Belitung Timur yang dijuluki kota sejuta warung kopi , karena saking banyaknya warung kopi di kota tersebut.
Warung Kopi Asiang selain menjual minuman kopi sebagai jualan utama nya, juga menjual beraneka ragam kue khas kota Pontianak seperti pisang goreng bumbu srikaya. Termasuk menjual kopi bubuk mentah dengan ukuran 1/4, 1/2 dan 1 kilogram untuk oleh oleh bagi pengunjung.
Warung ini rame dikunjungi orang sejak Shubuh hingga siang hari
 Hal ini bisa terlihat dari antrian panjang pengunjung yang menunggu giliran kebagian tempat duduk. Beruntung ayah didi bersama  temen temen tidak begitu lama menunggu antrian, walau sedikit waktu untuk menunggu pelayan membersihkan meja sehabis digunakan pengunjung  lain. Meja yang ditempati ayah didi bersama temen temen persis di depan pembuat minuman kopi, akibatnya mudah  mengambil gambar untuk berfoto ria.
Warung Kopi Asiang dikenal ke berbagai kota di Indonesia, hal ini bisa dilihat dari  dinding tembok warung, selain dihiasi foto kota Pontianak zaman dahulu, dinding tembok warung tersebar foto foto para pesohor Indonesia dari Politisi, Artis hingga Presiden.
Harga secangkir kopi di Warung Kopi Asiang tidak terlalu mahal bagi orang kebanyakan, satu cangkir kopi dibandrol dengan harga Rp 8 000. Begitu juga dengan  beragam kue cemilan sebagai pelengkap minum kopi, harganya masih standar seperti kota kota besar lainnya..
Selain hidangan  kopi hitam, pengunjung juga bisa pesan kopi susu atau es kopi.tidak lupa menu favorit  pelengkap minum kopi pagi adalah  dua butir telur ayam setengah matang.
Yang unik dan jadi ikon Warung Kopi Asiang adalah peracik , pembuat dan penyeduh kopi tidak  memakai baju alias telanjang dada. Babah Asiang begitu ayah didi menyebutnya ( karena ayah didi tidak sempat bertanya), mengolah minuman kopi dengan air panas tidak memakai baju, hanya memakai  celana pendek sebatas dengkul saja. Karena tidak pakai baju terlihat warna kulit putih bersih khas warna kulit masyarakat kota Pontianak. Orang nya tinggi dengan badan besar, kekar serta basah karena suhu panas dari  api kompor tempat masak air..
Cekatan mengolah, mencampur dan mengaduk air panas dengan kopi bubuk  Babah asiang terlihat profesional sekali. Senyum ramah kepada pengunjung yang baru datang dan pengunjung yang melambaikan tangan tanda mau pulang. Sesekali menghentikan kegiatan hanya untuk melayani pengunjung yang ingin mengabadikan momen dengan berfoto bersama. Tidak jarang Babah Asiang meninggalkan tempat menyeduh kopi, untuk keluar ke halaman warung karena ada rombongan pengunjung yang meminta foto bersama. Begitu juga ayah didi bersama rombongan diberi kesempatan untuk foto bersama dengan Babah Asiang di halaman depan warung kopi nya.