Anggur dan Program Kampung Iklim di RW 03 Jatinegara Kaum.
Rabu , 17 April 2024 tepat seminggu setelah lebaran idul Fitri tahun 1445 H, ayah didi sudah mulai lagi berkegiatan bertani di KTH Rumah Kaum Jayakarta.
Seperti hari hari sebelum lebaran, setiap pagi ayah didi mempunyai kegiatan rutin di kebun belakang rumah, selain merawat peliharaan ikan nila ,lele dan cupang, tetapi juga ikut mengurusi tanaman tanaman buah, termasuk tanaman anggur.
Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas siang saat ayah didi bersiap siap untuk istirahat, tiba tiba datang tamu rombongan dari dinas lingkungan hidup DKI Jakarta. Ada Mas Tomy, Ade Maulana dan Irfan serta temen temen dari anggota KTH Rumah Kaum Jayakarta lainnya.
Disamping hadir silaturahmi lebaran, Â temen temen ini juga mendiskusikan segala hal, terutama program kampung iklim di tahun 2024.
Menurut Ade, bahwa paguyuban penggiat Proklim DKI Jakarta akan mengadakan silaturahmi sekaligus diskusi dalam suasana lebaran (orang lain menyebut Hapal Bil Halal). Rencananya, Halal Bil Halal itu, KTH Rumah Kaum Jayakarta sebagai tuan rumah.
Ayah didi sendiri belum paham kenapa KTH Rumah Kaum Jayakarta dipilih sebagai tempat kegiatan? Konon menurut cerita orang orang bahwa KTH Rumah Kaum Jayakarta sedang punya program kampung anggur. KTH Rumah Kaum Jayakarta yang berlokasi di RW 03 kelurahan Jatinegara kaum kecamatan Pulo gadung Jakarta Timur punya rencana setiap gang dihijaukan dengan tanaman anggur.
Program Unggulan KTH Rumah Kaum Jayakarta adalah Tanaman Anggur.
Ada berbagai jenis anggur yang diusahakan temen temen KTH Rumah Kaum Jayakarta, ada Jupiter, shangsekerta dan nama lain yang tidak hapal satu persatu nama nya.
Tanaman anggur diusahakan dimulai dari stek tanaman anggur lokal ( sebenarnya tak ada anggur lokal) lalu kemudian disambung baik pucuk maupun batang, setelah itu dikembangkan menjadi bibit anggur.
Perawatan anggur susah susah gampang, mungkin lebih tepatnya ribet. Perlu ketelatenan, keuletan dan disiplin tinggi serta kesabaran tingkat dewa. Persoalan penyesuaian iklim, angin, suhu hingga musim perlu diantisipasi . Oleh sebab itu banyak petani anggur bila hanya coba coba dan kurang disiplin, pasti  akan menemui kegagalan.
Begitu juga dengan persediaan awal media tanam untuk anggur, kotoran hewan, sekam bakar hingga pasir Lembang sudah harus di siapkan lebih awal. Selanjutnya untuk perawatan bisa dengan pupuk organik seperti jakaba atau pupuk anorganik seperti NPK.
Sedangkan untuk mengurangi hama penyakit bisa juga dengan insektisida herbal atau obat obatan buatan pabrik.
Yang paling penting perawatan anggur adalah  intensitas cahaya matahari, termasuk pengaturan agar tidak terkena air hujan secara langsung, harap maklum air hujan di Jakarta karena terlalu banyak polusi maka air hujan sangat bersifat asam. Kondisi asam sangat tidak menguntungkan bagi perkembangan dan pertumbuhan tanaman anggur.
Rupanya kehadiran temen temen dari Dinas Lingkungan Hidup DKI tertarik juga dengan tanaman anggur. Hal ini dikarenakan tidak semua RW atau Kelurahan yang menjalan kan program kampung iklim (Proklim) mempunyai rencana program gang hijau dengan menggunakan tanaman anggur
Untuk sebagai contoh awalan Irfan salah satu pengawas Lingkungan Hidup kecamatan Senen Jakarta Pusat membeli satu pohon tanaman anggur, tanaman anggur yang dibeli rencananya akan ditanam dihalaman kantor nya.
Terima kasih ayah didi ucapkan atas kehadiran Mas Tomy dengan kawan kawan. Mohon maaf lahir dan batin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H