Ternyata banyak nama daerah di jakarta menggunakan nama nama pohon seperti Kepuh, Kemayoran dan Johar.
Pohon pohon yang digunakan menjadi nama daerah itu, saat ini sudah digolongkan tanaman langka. Tanaman endemik khas Jakarta itu sudah jarang ditemui lagi di jakarta
Beruntung nama pohon langka khas Jakarta itu dijadikan nama daerah atau wilayah. Sehingga anak cucu kita kelak mendapat pengetahuan tentang pohon langka seperti Johar.
Penamaan daerah berdasarkan nama tanaman setempat bisa disebut dengan istilah Toponimi.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan toponimi adalah cabang onomastika yang menyelidiki nama tempat. Adapun onomastika merupakan bidang ilmu linguistik yang menyelidiki asal usul, bentuk, makna diri, serta nama orang dan tempat.
Makna Toponimi sendiri dalam hal ini, merupakan ilmu yang mempelajari nama tempat (toponim), mulai dari asal usul, arti, makna, penggunaan dan tipologinya. Kajian toponimi sangat erat kaitannya dengan ilmu lainnya seperti kebudayaan dan sejarah.
Penamaan nama wilayah Johar kemungkinan sejarahnya dahulu daerah itu banyak ditanam pohon Johar. Begitu juga dengan Kepuh dan Kemayoran kemungkinan dahulu nya di daerah tersebut banyak ditumbuhi tanaman Kepuh dan Kemayoran.
Johar sendiri merupakan tanaman keras termasuk suku Fabaceae, (polong-polongan). Nama ilmiah johar adalah Cassia siamea Lamk yang merujuk pada tanah asalnya, yakni Siam atau Thailand. Tanaman ini merupakan jenis tumbuhan asli Asia Tenggara yang tersebar mulai dari Indonesia hingga Sri Lanka.
Johar merupakan pohon tahunan cepat tumbuh, dengan tinggi 10-20m. Ditanam sebagai tanaman tumpang sari, sebagai tanaman penghijauan dan tanaman penghalang angin.
Johar atau juar, Juwar (Jawa), Johor (Malaysia) orang lain juga menyebut Jatiwesi (Jawa) dan Julang atau Dulang (Sumatra).