Serba Serbi Kongres PGRI XXlll, Sebagai Fungsi Silaturahmi.
Oleh Didi Suprijadi
( Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi KSPI)
Tujuan Kongres sendiri sedikitnya ada tiga yaitu Pertanggungjawaban Pengurus Besar PGRI masa bakti XXll, membuat rencana program dan anggaran keuangan Pengurus Besar PGRI masa bakti XXlll dan pemilihan pengurus baru untuk PB PGRI masa bakti XXlll.
Disamping ketiga tujuan utama tadi, ternyata ada tujuan yang tersembunyi dari Perhelatan Kongres yang di gelar di hotel berbintang lima Grand Sahid Jaya, jalan Sudirman, Jakarta.
Hal yang tersembunyi dalam Kongres bagi guru guru anggota PGRI se Nusantara ini adalah Komunikasi antar anggota secara langsung melalui tatap muka dan Silaturahmi sesamanya.
Ajang pertemuan lima tahunan bagi guru guru anggota PGRI dimanfaatkan betul untuk saling Komunikasi dan Silaturahmi antar sesama secara langsung tatap muka. Disini lah sisi lain letak kelebihan organisasi PGRI bila dibandingkan dengan organisasi guru lainnya.
Ayah Didi mendapat cerita langsung dari Pengurus Kabupaten PGRI Jabung Timur, Jambi, beliau bercerita bahwa putri nya yang sedang menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi ternama di kota Bandung berencana Kuliah Kerja Nyata atau mengadakan penelitian di daerah ujung Jawa sebelah Timur, tepatnya wilayah Kabupaten Banyuwangi
Membantu sang putri agar lebih mudah untuk mencari tempat dan lainnya di Banyuwangi sang ayah menghubungi salah seorang pengurus provinsi PGRI Jawa Timur.
Dengan bantuan pengurus PGRI di Banyuwangi sang putri yang mau berkegiatan disana  dimudahkan atas bantuan temen temen anggota pengurus PGRI setempat, melalui komunikasi dengan pengurus provinsi PGRI Jawa Timur. Berkat komunikasi dan silaturahmi lah semua ini dapat dimudahkan.
Saat Kongres lah cerita itu disampaikan ulang kepada sesama peserta Kongres utamanya utusan dari Kabupaten Jabung Timur dan utusan peserta dari Jawa Timur.
Cerita lain juga disampaikan ke ayah Didi dari peserta yang tidak mau disebutkan namanya dari wilayah Jawa Barat
Beliau bercerita bahwa atas kebutuhan persaksian dalam pembagian  harta waris keluarga besarnya diperlukan pengesahan dari salah satu keluarga nya. Kebetulan keluarga yang sudah terputus lama jauh berada di daerah Pegunungan Bukit Barisan tepat nya Provinsi Bengkulu
Konon ceritanya ada satu keluarga ahli waris nya yang berada di daerah provinsi Bengkulu sejak empat windu tahun lalu  ikut program pemerintah transmigrasi. Melalui bantuan anggota PGRI yang ada di Bengkulu ditemukan lah alamat ahli waris bersangkutan. Inilah berkat komunikasi dan silaturahmi semua nya dapat dimudahkan.
Bantuan temen temen sesama anggota dan  pengurus PGRI di seluruh Nusantara  memanfaatkan momen Kongres ini sebagai perwujudan jargon PGRI yaitu solidaritas yes.
Ajang silaturahmi seringkali juga diwujudkan dalam bentuk lain, misalnya ayah Didi bertemu dengan Salah seorang pengurus PGRI dari Provinsi di wilayah Sumatra bagian Selatan memanggul  box berisi buah dukuh asli Palembang. Rupanya buah dukuh yang manis itu akan dibagikan kepada beberapa peserta Kongres yang berminat, tentu saja termasuk ayah Didi, yang juga ikut mengambil buah dukuh sebanyak satu kantong plastik.
Terlihat juga oleh ayah Didi beberapa temen temen anggota PGRI Belitung Timur Babel sebagai sarana meningkatkan komunikasi dan silaturahmi membawa bungkusan kopi khas Belitung Timur untuk ramai ramai di seduh dalam kamar masing masing atau dibawa pulang sebagai oleh oleh.
Sebagai ajang silaturahmi sesama anggota PGRI, beberapa temen saling tukar menukar cenderimata khas dari daerah masing masing .
Itulah wujud utama jargon PGRI yaitu Solidaritas yes, Kongres itu bukan hanya urusan organisasi melulu, tetapi yang utama adalah Silaturahmi.
Itulah serba serbi Kongres PGRI XXlll
( Bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H