Tokoh tokoh penggerak Forum silaturahmi pengurus PGRI kabupaten kota bersama gerakan nya tidak terlihat lagi saat Kongres PGRI XXlll.
Ayah Didi menyebutnya aneh karena gerakan pembaharuan yang digaungkan lima tahun lalu tidak lagi muncul, serta tidak tahu kemana dan tenggelam entah kenapa.
Kenapa lucu?
Pendawa lima begitu orang orang menyebutnya, aktifis PGRI dari kota Sukabumi saat Kongres PGRI tahun 2019 mendominasi suasana Kongres yang diselenggarakan di sport mall kelapa Gading Jakarta Utara.
Kongres PGRI XXlll tanggal 1-3 Maret yang dilaksanakan di hotel Sahid jaya Jakarta, aktifis PGRI yang sering disebut Pendawa lima tidak terlihat lagi sosoknya sebagai penggembira sekalipun.
Sabtu sore saat panitia dan peserta Kongres sibuk mempersiapkan pemilihan, tiba tiba duduk disamping Ayah Didi seorang anak muda yang dulu orang menyebutnya sebagai anggota Pendawa lima dari kota Sukabumi.
Sosok muda berwibawa yang ada di arena Kongres PGRI XXlll dan duduk disamping Ayah Didi, merupakan ketua pengurus kota PGRI Sukabumi masa bakti XXll.
Ayah Didi menemukan ke lucuan saat Ketua Pengurus kabupaten kota PGRI Sukabumi tersebut ditanya oleh panitia, tentang keabsahan kepesertaan dalam Kongres yang sedang berlangsung.
Kita tahu untuk menjadi peserta peninjau dan undangan harus terlebih dahulu terdaftar dan terrigester ulang secara digital , tentu dengan biaya yang harus dikirimkan lewat transfer banking.
Ayah Didi menyarankan agar persoalan seperti itu bisa diselesaikan terlebih dahulu administrasi dan keuangan nya agar sahabat ayah Didi dari kota Sukabumi itu tetap bisa ikut menjadi peserta dan berada dalam kemeriahan suasana Kongres.
Rupanya atas kesibukan  bersangkutan yang baru pulang dari negeri sakura akibatnya lalai untuk mendaftar sebagai peserta Kongres.