Mohon tunggu...
Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, pembimbing dan pengajar

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Transformasi PGRI, Bisakah?

1 Maret 2024   12:00 Diperbarui: 1 Maret 2024   12:10 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Glade Bersih sumber gambar dokumen pribadi

*Transformasi PGRI, Bisakah?*

Oleh Didi Suprijadi
Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi KSPI.

Transformasi PGRI menuju Indonesia Emas adalah tema Kongres ke- XXlll PGRI tahun 2024 di Jakarta.

Tema ini ingin dibawa organisasi guru tertua dan terbesar di Indonesia pimpinan Unifah Rosyidi Persatuan Guru Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan sekaligus menuju Indonesia Emas di tahun 2045.

Transformasi atau perubahan organisasi adalah tantangan yang mengharuskan organisasi mengembangkan kemampuannya untuk beradaptasi terhadap lingkungan luar, dan mengintegrasikannya ke dalam dengan memberdayakan sumber- sumber yang dimiliki terutama sumber daya manusia sebagai aset organisasi.

sumber gambar dokumen pribadi
sumber gambar dokumen pribadi


Sumberdaya manusia di organisasi yang anggotanya tersebar di nusantara ini tidaklah kurang-kurang, syarat utama anggota PGRI adalah guru yang punya jenjang pendidikan strata satu.

Untuk itu agar perubahan organisasi PGRI dapat berjalan dengan baik, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip manajemen perubahan yang meliputi: perubahan harus benar-benar diinginkan, adanya penaggung jawab, realistis, mengetahui kendala yang akan dihadapi, bersikap positif, optimis, serta harus bersyukur.

Dengan demikian bila lima tahun ke depan PGRI ingin mengadakan perubahan dalam organisasi, maka diperlukan ada nya penanggung jawab yaitu pengurus.

Salah satu tujuan dilakukan kongres adalah menyusun pengurus baru sebagai penanggung jawab organisasi, di samping evaluasi program masa bakti sebelumnya dan merencanakan program kerja lima tahun berikutnya.

Pengalaman adalah guru yang terbaik, susunan pengurus sebagai penanggung jawab organisasi masa bakti XXll lima tahun lalu kurang sesuai harapan semua anggota.

Anggota pengurus sebagai penanggung jawab organisasi malah banyak yang tidak bertanggung jawab dan melangkahi konstitusi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

sumber gambar dokumen pribadi
sumber gambar dokumen pribadi

Ke depan susunan pengurus sebagai penanggung jawab utama dalam transformasi organisasi musti benar-benar orang yang teruji dalam loyalitas, integritas, dan militansi terhadap penerapan konstitusi.

Usia rata-rata pengurus sebagai penanggung jawab organisasi lebih banyak sudah memasuki masa pensiun, sekalipun usia bukan satu satunya kendala dalam organisasi yang besar ini,tetapi ke depan wajib diisi oleh darah-darah muda.

Abdullah Waseh yang sekarang menjabat sebagai Ketua Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum PGRI merupakan salah satu contoh anggota pengurus yang muda, militansi dan berintegritas. Di samping tentu layak juga dipertahankan guru anggota yang masih muda lainnya untuk tetap menggawangi PGRI, seperti Dudung Abdul Qodir sebagai Ketua, Catur Nurrochman Oktavian sebagai Bendahara, Jejen sebagai Wa sekjen, dan para ketua departemen seperti Wijaya, dan Sumardiansyah.

Selamat ber Kongres

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun