Kongres PGRI adalah  Kongres Guru Indonesia
Oleh Didi Suprijadi
Ketua PB PGRI masa bakti XXI
Penyebutan Kongres Guru pertama kali dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan bidang pendidikan 100 hari setelah Kemerdekaan Republik Indonesia tepatnya 25 Nopember 1945, di kota Solo Jawa Tengah.
Para pejuang Kemerdekaan bidang pendidikan terdiri dari Guru, pegawai Kementerian Pengajaran dan Kebudayaan dan Pensiunan pegawai Kementerian Pengajaran Kebudayaan. Ketiga kelompok masyarakat ini berkumpul dan bersepakat melaksanakan pertemuan yang disebut Kongres Guru Indonesia.
Kongres Guru Indonesia yang pertama kalinya  dilaksanakan di Solo dengan 3 tujuan utama yaitu Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia, Mempertinggi mutu pengajaran dan Memperbaiki kesejahteraan buruh pada umumnya serta guru pada khususnya.
Kelak dikemudian hari tanggal pelaksanaan Kongres Guru Indonesia pertama kali itu dijadikan hari lahirnya PGRI dan tanggal tersebut di jadikan juga Hari Guru Nasional.
Penyebutan Kongres PGRI dengan sebutan Kongres Guru Indonesia kedua kalinya saat Kongres XXl PGRI di Istora Senayan jakarta tahun 2013 yang pembukaan nya dihadiri oleh Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono beserta seluruh Jajaran Kabinet nya.
Sejak zaman Orde lama, Orde Baru hingga Orde Reformasi Kongres PGRI selalu dihadiri dan dibuka acaranya oleh Presiden RI. Kongres PGRI masa bakti XXIl yang terakhir tahun 2019 di jakarta bukan hanya dihadiri oleh Presiden Joko Widodo tetapi juga dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mendikbud Muhajir Efendi serta Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Guru guru di Indonesia yang tergabung dalam Organisasi PGRI akan menyelenggarakan Kongres masa bakti XXIll tanggal 1-3 Maret 2024 yang akan datang di Jakarta.
Akankah Kongres PGRI Masa Bakti XXlll disebut Kongres Guru Indonesia?