Cemburu nya Guru terhadap Anggota TNI dan Polri.
Oleh Didi Suprijadi
( Aktifis Buruh)
Semoga pak Didi lolos jadi Senator dan dekat dengan Presiden RI bersama Menteri menteri nya. Insyaallah Guru Bahagia, Salam.
Demikian kalimat  penutup kiriman berita dalam aplikasi WhatsApp yang disampaikan oleh sahabatku, Seorang Guru aktifis Perkumpulan Organisasi Muhammadiyah dan aktifis PGRI  di Provinsi Sumatera Barat.
Beliau bercerita tentang kisahnya  sebagai guru mata pelajaran Kimia di salah satu SMA sejak tahun 1985 di kota Padang Sumatera Barat
Sahabat ku itu sedang mengingat masa lalunya, terus membanding
kan antara dirinya dengan profesi lain seperti anggota TNI dan Polri. Membandingkan sistem pendidikan, fasilitas dan kesejahteraan antara Guru, anggota TNI dan Polri.
Kenapa dibandingkan antara dirinya sebagai  guru dengan anggota TNI dan Polri,?
Rupanya shabatku itu saat mahasiswa  dahulu, kuliah di IKIP Padang, saat itu  Rektor nya dijabat oleh Prof Dr Yakub Isman,
Beliau aktif di Resimen Mahasiswa ( Menwa).
Untuk menjadi anggota Menwa beliau melalui beberapa tahapan pendidikan dan latihan. Beliau selama menjalani pendidikan dan latihan mendapatkan berbagai fasilitas.
Latihan Dasar Militer dilalaui nya selama 15 hari, dilanjutkan dengan Kursus Kader Pelaksana ( Suskarak ) selama 30 hari, hingga sampai Kursus Kader Pimpinan ( suskapim) selama 3 bulan bertempat di Salemba Raya Jakarta. Pada tahun 1980.
"Saya Cemburu", beliau mengungkapkan.