Darimu ku terima setangkai kata lalu ku gubah menjadi sebaris puisi dan kusimpan didalam telaga putih..
Bait demi bait ku selami ku teguk reguk ku bingkai rindu dan ku sampul dengan bias cakrawala hati..
Bukannya aku pujangga ataupun penyair yg pandai mempermainkan kata tetapi aku hanya mahluk yg mempunyai setitik cahaya cinta..
Ya darimu puisi,aku jadi mengerti betapa indah setiap rangkaian kata yg terhembus dari sejuknya lenguhan nafasmu..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!