Madiun - Usaha mikro kecil menengah atau bisa disebut UMKM merupakan salah satu wadah bagi pelaku individu, kelompok ataupun badan usaha dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Pendampingan UMKM tas anyaman di era digitalisasi menjadi hal yang sangat penting seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat. Para pelaku UMKM, khususnya di sektor tas anyaman, dihadapkan pada tantangan baru untuk beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang semakin digital. Sayangnya, banyak UMKM tas anyaman yang belum sepenuhnya memanfaatkan peluang ini karena keterbatasan pengetahuan tentang teknologi dan pemasaran digital dengan pendampingan bagi UMKM tas anyaman di era digitalisasi diperlukan untuk membantu para pelaku usaha bertransformasi dengan memanfaatkan teknologi secara maksimal dan tetapi juga menjadi kunci untuk membuka peluang baru bagi UMKM dalam menghadapi tantangan pasar yang semakin kompetitif.
Melalui pendampingan, mereka tidak hanya akan dibekali dengan keterampilan digital untuk pemasaran dan penjualan online, tetapi juga dalam hal inovasi produk dan peningkatan kualitas yang dapat bersaing di pasar global. Selain itu, pendampingan juga dapat membuka akses ke sumber pembiayaan yang lebih modern dan praktis melalui platform fintech, yang semakin populer di kalangan pelaku UMKM. Pendampingan masyarakat pada kegiatan UMKM dilaksakan oleh mahasiswa Universitas PGRI Madiun semester 7 Prodi Manajemen Fakultas Ekonimi dan Bisnis memiliki beberapa kegiatan diantaranya: optimalisasi bisnis (18 November 2024), strategi digital terbaru (26 November 2024), pelatihan (2 Desember 2024), Inovasi (9 Desember 2024) yang diterapkan pada UMKM di Kota Madiun pengrajin anyaman plastik dimana merupakan salah satu bentuk kreativitas masyarakat lokal setempat. Salah satu UMKM di Kota Madiun yang cukup lama sudah didirikan adalah My Keranjang Store, yang didirikan pada tahun 2015 oleh Azhar Budiarso dan beralamatkan tepatnya di Perum Graha Kirana, Jl. Gajah Mada, Winongo, Kec. Mangunharjo, Kota Madiun. Sejarah UMKM My Keranjang Store ini berawal dari keisengan sang pemilik yaitu Azhar Budiarso yang sebelumnya bekerja di perusahaan telekomunikasi, ia mempromosikan kantong plastik lewat blognya. Keranjang plastik anyaman yang semula dikenal dengan nama tas keranjang pasar, kemudian berubah fungsinya menjadi tas fashion yang modis dan multifungsi. Sehingga Pak Azhar mulai sukses mengekspor produknya ke beberapa negara antara lain Jepang, Korea Selatan, Eropa, dan Amerika Serikat.
My Keranjang Store juga menawarkan ragam tas anyaman plastik yang unik dan kreatif. Banyak beragam model tas tersedia, mulai dari kategori keranjang dan tas belanja dengan nama produk yang berbeda seperti: tas besek, keranjang laundry serbaguna, rose bag custom, sofia bag, viola love, tas orchid, tas wiralurik, tas wiraglass, tas balika, tas etnik dan masih banyak lagi. Harganya pun cukup bervariasi, mulai dari Rp. 8.000 untuk keranjang atau tas kecil hingga Rp. 80.000 untuk keranjang besar Tas anyaman dari UMKM My Keranjang Store Madiun, tidak hanya menjual keranjang saja namun ada juga Hantaran Besek Serbaguna, Besek serba guna rempah, Box Hampers, Tray Handle, Kotak tisu, Box daisy souvenir pernikahan, box piknik dan lain lain. Harga yang ditawarkan kepada konsumen sangat ramah di kantong mulai dari Rp. 2.500 hingga Rp. 45.000, tergantung ukuran dan custome konsumen yang diinginkan.
My Keranjang Store juga dapat berpartisipasi dalam event dan promo online untuk meningkatkan penjualannya, tidak hanya itu saja My Keranjang store juga menggunkan platfrom media sosial seperti di bawah ini.
Instagram : mykeranjang.store2
Tiktok: KeranjangStore
Facebook : Tasha Cantiknem
Shopee: My Keranjang Store Official
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H