Tentunya, hal utama yang perlu dikedepankan adalah rekonsiliasi, inilah yang menjadi tujuan utama dari segala vestifalisasi demokrasi selama proses pelaksanaan Munaslub dilaksanakan. Rekonsiliasi merupakan upaya berbaikan partai, upaya untuk menyatukan kembali semua faksi yang sedang berseteru di dalam internal partai yang mengakibatkan partai Golkar mengalami perpecahaan. Dengan itu, siapapun yang menang maka harus dihormati dan diberikan legitimasi, sama-sama membantu untuk memperbaiki partai yang sama-sama menjadi tempat bernaung.
Dapat dimungkinkan jika Akom tetap ngotos mengikuti atau menggunakan cara-cara yang diluar nilai-nilai politik, yaitu tetap ikut bertarung dalam putaran kedua, maka besar kemungkinan akan terjadi chaosdan terjadinya bembentukan faksi secara otomatis dari para voter dan ini akan memicu terjadinya konflik. Inilah yang saya sebut sebagai politik gonto-gontokan. Tapi syukur Alhamdulillah AKom tetap konsisten dalam nilai dan idealismenya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H