Sampai saat ini, karya dan inovasi irigasi publik dari Raja Purnawarman tersebut tercatat sebagai salah satu irigasi publik tertua yang pernah dibuat oleh tokoh Nusantara klasik. Sebuah terobosan kanal banjir yang pernah dibuat oleh manusia Nusantara. Jauh sebelum negeri Belanda mengenal revolusi industri dan teknologi untuk membangun bendungan di negaranya. Serta sangat jauh sebelum Jepang mengenal revolusi teknologinya.Â
Selain berhasil menata irigasi publik, Raja Purnawarman adalah pemimpin yang berhasil menciptakan kondisi penuh kedamaian di negerinya. Meskipun saat itu belum memiliki peraturan hukum tertulis, namun masyarakat Tarumanegara  adalah masyarakat yang sadar akan pranata kehidupan.
Pranata sosial itu tertanam lewat syair-syair atau kidung yang dinyanyikan masyarakat dalam aktifitas sehari-hari. Penciptaan pranata sosial yang ramah  itu dibuat oleh para cendekia atas rekomendasi dan intruksi Raja Purnawarman. Kecerdasan para cendekia kerajaan menjadi faktor melekatnya pranata sosial di hati rakyat Tarumanagara.Â
Gagasan cerdas dan berbagai inovasi karya nyata Raja Purnawarman yang melampaui zamannya tersebut merupakan hal langka yang menerobos peradaban manusia di jaman itu.
Raja Purnawarman dikenal sebagai raja teladan yang tak canggung untuk turun langsung mengatasi masalah di lapangan. Ia pernah memimpin secara langsung pasukan yang bertugas menumpas habis para perompak dan bajak laut. Para bajak laut dibabat habis olehnya. Pemimpin yang berhasil membawa umat manusia penghuni tanah Nusantara mencapai kehidupan aman dan damai. Menjaga kedaulatan negerinya. Membimbing rakyatnya untuk menjadi manusia yang bermartabat. Menciptakan masyarakat  yang berkebudayaan luhur serta religius.
Padahal di abad yang sama, banyak negeri di belahan bumi lain masih hidup dalam kondisi suram, gelap atau jahiliyah. Kehidupan manusia di negeri-negeri lain di hamparan bumi saat itu masih saling menumpahkan darah sesama saudara sebangsa, perang kesukuan dan konflik agama. Namun, negeri Tarumanagara yang dipimpin oleh Raja Purnawarman berhasil membuktikan. Bahwa di bumi Nusantara kehidupan manusia pada masa itu sudah beradab dan maju.
Dari Maharaja Purnawarwan, kita banyak mendapatkan inspirasi. Belajar bagaimana menjadi pemikir sekaligus penggerak peradaban, mengambil spirit dan keteladanan darinya.Â
Untuk mencari solusi penyelesaian beragam permasalahan di Indonesia yang tak kunjung berujung hingga saat ini. Dari pemikiran progresif yang menerobos zamannya tersebut, kita mendapat gagasan 'revolusioner' alternatif masa depan Indonesia masa kini. Menggali inspirasi dan peluang menemukan 'problem solving'. Â Seperti permasalahan banjir, macet dan konflik perbedaan agama yang saat ini diderita Indonesia. Kususnya di ibukota negara kita.
Jika kita mau berkaca dari masa lalu, sebenarnya ibukota Jakarta dan sekitarnya tersebut adalah bekas wilayah Kerajaan Tarumanagara. Hal itu menjadi bukti bahwa generasi sekarang mengalami kemunduran peradaban. Karena di wilayah yang sama, Raja Purnawarman dua puluh abad yang silam, ternyata sudah mengatasi masalah yang sama dengan masalah ibu kota saat ini. Memberi kita teladan bagaimana mencari alternatif. Pencegahan dan penyelesaian masalah seperti kanal banjir dan penataan jalur tansportasi alternatif.
Semoga pemimpin-pemimpin Indonesia di masa depan dapat meledanani inovasi dan kepemimpinan Raja Purnawarwan. Pemimpin dengan ide yang melampaui peradabannnya itu.
 Jika di masa Tarumanagara, masyarakat Nusantara saat itu sudah memahami bagaimana harus bersahabat dengan alam sekitar. Seharusnya masyarakaat Indonesia saat ini dapat belajar dari kearifan masyarakat Tarumanagara dalam menjaga alam tersebut. Banjir bukanlah masalah yang tidak bisa diselesaikan jika kita dapat memahami nilai 'sebab-akibat' dalam kehidupan.