Mohon tunggu...
Didin Emfahrudin
Didin Emfahrudin Mohon Tunggu... Novelis - Writer, Trainer, Entrepreneur

Penenun aksara yang senantiasa ingin berguna bagi semua makhluk Allah SWT, layaknya Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semesta Bersujud

27 September 2020   16:01 Diperbarui: 27 September 2020   16:05 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada masa disaat sobat
Pernah memiliki sejuta hasrat
Amat besar dan menggebu-gebu
Untuk melawan, menantang dan jungkir balik memburu
Ingin menggenggam serta menguasai dunia menjadi nomor satu
Seolah engkulah manusia yang paling benar dan pasti mampu berkuasa
Ketahuliah sobat
Semestamu saat itu masihlah semesta menengadah.

Lalu pasti akan datang
Waktu buat sobat merasa lelah berkumandang
Atas apa yang selama ini engkau lantangkan
Yang dulu segera ingin kau capai dan perjuangkan
Semua yang kalu lakukan itu, nyatanya belum bisa membahagiakan
Sobat lantas menyesal dan mengeluh
Karena telah mengejar sebuah kehampaan penuh peluh
Ketahuilah sobat
Semestamu kala itu adalah semesta membungkuk

Kemudian di suatu titik jedah
Dalam penjelajahan kehidupan
Sobat sungguh ingin ikhlas dan berpasrah
Akan terdiam dalam sunyi
Juga di keramaian bahkan engkau tak ingin bersemi
Mencari keheningan apa itu kodrat seorang insan
Di situlah sobat berusaha mencari arti
Kepada siapa, untuk apa, dan sampai kemanakah langkah hidup ini
Menggubah haluan atau ingin terus bertransformasi
Menuju kesejatian langkah atau terus saja tersandera oleh sebuah tendensi
Bersyukurlah engkau wahai sobat
Karena semestamu kini semesta bersujud

2019
Didin Emfahrudin

***Puisi ini telah dimuat dalam buku antologi puisi Menenun Rinai Hujan (Sebuku, 2019) Sayembara Menulis Buku  Bersama Sapardi Djoko Damono oleh GMB Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun