Mohon tunggu...
Didin Sahidin
Didin Sahidin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

ayo memaknai hidup menjadi lebih hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bambu Runcing dan Koruptor

29 Maret 2011   07:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:19 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Jawabannya anak-anak karena rakyat Indonesianya itu yang mempunyai tekad, semangat perang dan tak gentar sedikit pun untuk melawan para penjajah. Walaupun memakai bambu runcing tapi karena tekad dibalut keyakinan untuk merdeka maka mereka pun tak takut sedikitpun untuk melawan penajajah"

"kalau penjajah kan sekarang sudah gak ada pak, jadi apa artinya bambu runcing sekarang pa ?", tanya anik dengan antusias.

Pa guru pun langsung menjawabnya "ya, sekarang bambu runcing memang sudah tidak ada dan penjajah pun sudah tidak Nampak lagi. Tapi anak-anak, hidup di jaman sekarang bukan penjajah lagi musuh kita sekarang, tapi koruptor. Ya, mereka, para koruptor telah mengambil uang rakyat termasuk uang kita yang seharusnya digunakan untuk pendidikan. Kalau korupsi sudah tidak ada maka sekolah kita pun bisa saja gratis" jawab sang guru meyakinkan.

"oleh karena itu bambu runcing sekarang tetap berguna. Bambu runcing sekarang laksana palu yang dimiliki para hakim. Dengan palu tersebut para hakim bisa melawan (memutuskan) para koruptor dengan hukum yang tegas dan tanpa pandang bulu. Tidak takut dan tidak kalah dengan uang"...

Bersambung...

Keterangan

Mohon maaf jika ada kesamaan nama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun