Judul: Integrasi Islam dengan Ilmu Pengetahuan
Penulis : Didin Ahidin, S.Si,M.Farm,Apt
(Mahasiswa Doktoral Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dan Dosen Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon)
Dalam menghadapi perkembangan zaman yang semakin pesat, integrasi antara Islam dan ilmu pengetahuan menjadi suatu isu yang krusial. Islam sebagai agama yang mengedepankan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam terhadap dunia, serta ilmu pengetahuan sebagai alat untuk menjelajahi dan memahami kehidupan di sekitar kita, memiliki potensi besar untuk saling melengkapi dan memperkaya satu sama lain. Artikel ini akan menjelaskan mengapa integrasi Islam dengan ilmu pengetahuan sangatlah  penting dalam mendorong kemajuan dan bagaimana hubungan harmonis ini dapat memperkuat jembatan menuju masa depan yang lebih baik.
Islam sebagai agama yang mengedepankan pengetahuan, memandang ilmu pengetahuan sebagai sarana untuk mengapresiasi dan memahami ciptaan Allah SWT. Al-Qur'an, sebagai sumber utama ajaran Islam, menekankan pentingnya mengamati, merenungkan penciptaan alam semesta dan memperoleh pengetahuan tentangnya. Dalam banyak ayat, Al-Qur'an mengundang umat manusia untuk merenungkan tanda-tanda Allah dalam alam semesta, sehingga mendorong eksplorasi dan pengembangan dari ilmu pengetahuan. Sebagaimana Allah SWT Jelaskan dalam Al-Quran Surah Ali-Imran : 190
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal"
Integrasi Islam dengan ilmu pengetahuan adalah tentang bagaimana memahami dan menerapkan ilmu pengetahuan dalam kerangka nilai-nilai ajaran Islam. Prinsip-prinsip Islam seperti keadilan, kebenaran, kasih sayang, dan akhlak harus menjadi panduan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam konteks ini, ilmu pengetahuan dapat digunakan untuk memecahkan masalah sosial, meningkatkan kualitas hidup, dan mengatasi ketidakadilan dalam masyarakat. Islam memberikan landasan moral yang kuat untuk mengarahkan penggunaan ilmu pengetahuan agar bermanfaat bagi umat manusia secara keseluruhan.
Sejarah mencatat kontribusi besar yang diberikan oleh cendekiawan Muslim dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Pada masa kejayaan peradaban Islam, ilmuwan Muslim seperti Ibnu Sina, Al-Khwarizmi, dan Al-Farabi telah membuat terobosan signifikan dalam bidang kedokteran, matematika, astronomi, dan filsafat. Mereka menggabungkan antara pengetahuan dari berbagai budaya dan agama, termasuk Yunani kuno dan Persia, serta mengembangkannya dengan nilai-nilai ajaran Islam. Kontribusi ini menunjukkan bahwa Islam dan ilmu pengetahuan dapat berdampingan dan saling memperkaya, tidak dapat dipisahkan dan tidak terjadi dikotomi.
Integrasi Islam dengan ilmu pengetahuan juga melibatkan pendekatan pendidikan yang holistik. Pendidikan Islam yang kuat harus melampaui aspek keagamaan semata, tetapi juga menggali dan memperkuat pengetahuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan pendekatan ini, generasi muda akan mendapatkan pemahaman yang seimbang tentang dunia dan agama, sehingga mereka dapat berkontribusi secara positif dalam masyarakat dan dunia yang lebih luas. Hal ini sesuai dengan ajaran Agama Islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sebuah Hadits
"Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu," (HR Ahmad).
Hadits tersebut mengajarkan kepada kita bahwasannya kita tidak bisa memisahkan anatara Ilmu agama dengan ilmu Pengetahuan (dunia). dua aspek tersebut saling menopang satu sama lain dan secara bersama-sama menjadi sebuah fondasi bagi pengembangan sains dan teknologi. Bisa disimpulkan, integrasi ilmu berarti adanya penguasaan sains dan teknologi dipadukan dengan ilmu-ilmu Islam dan kepribadian Islam.