Mohon tunggu...
Didik Sugiyanto
Didik Sugiyanto Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

Dosen Teknik Mesin Universitas Darma Persada

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Potensi Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Gunung Halu dengan Pembuatan Mesin Pengering

28 Desember 2019   13:45 Diperbarui: 28 Desember 2019   14:04 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses penjemuran biji kopi Gunung Halu (dok. Pribadi)Proses penjemuran biji kopi Gunung Halu (Foto Dokumen. Pribadi)

Konsep dari mesin pengering kopi hybrid digunkan sebagai pengering biji kopi basah hasil panen petani kopi di Desa Gunung halu yang prinsip kerjanya adalah kopi yang akan dikeringkan dimasukkan kedalam rak penampung dan diratakan, ketebalan kopi tidak lebih dari 5 cm, jika sinar matahari bagus tidak perlu menyalakan tungku gas, waktu proses pengeringan berlangsung. Kalau cahaya matahari kurang bagus nyalakan tungku gas, dengan melihat indikator suhu untuk menentukan besar kecilnya api suhu yang ada dalam ruang pengering sekitar 40 derajat celcius.

Manfaatnya bagi kelompok tani kopi yang mengelola hasil panen kopi dari para petani kopi adalah proses pengeringan lebih cepat yang biasanya untuk cuaca cerah yang ada di Desa Gunung Halu proses pengeringan bisa mencapai 8 sampai 10 hari dengan adanya mesin ini bisa dikeringkan dengan waktu 5 sampai 6 hari. Selanjutnya pada musin hujan mesin pengering ini juga bisa difungsikan dengan menggunakan tungku pembakaran yang sudah dirancang sedemikian rupa sehingga proses pengeringan bisa tetap berjalan.

Dampak sosial membantu bagi masyarakat Desa Gunung halu menambah peluang kerja dengan adanya mesin pengering yang ada maka stok bahan baku yang masuk menjadi lebih banyak sehingga proses pengolahan menjadi lebih besar sehingga membutuhkan sumber daya manusia yang lebih banyak sehingga bisa memberikan peluang kerja bagi masyarakat sekitar untuk ikut dalam proses pengolahan kopi yang ada di Desa Gunung Halu

Untuk rencana kedepan perlunya adanya penambahan alat khususnya dalam pengolahan kopi yang sudah dikeringkan menjadi kopi jadi yang siap dijual memerlukan beberapa proses lagi diantaranya proses sangrai dan proses penepungan dalam hal ini peralatan yang ada di tempat pengolahan kopi terhitung masih kurang memadai dimana peralatan yang ada kapasitasnya masih kecil, apabila musim panen tiba stok bahan baku cukup banyak sedangkan untuk proses sangrai mesinnya hanya satu sehingga perlu adanya penambahan mesin baru yang kapasitasnya lebih besar dan lebih baik teknologinya sehingga hasil kopi yang ada juga berpengaruh pada kualitas produksi kopi tersebut. Sebagai rencana keberlanjutan universitas darma persada akan menambah peralatan pengolahan kopi yang lebih baik dan juga memberikan pelatihan khususnya bidang manajemen pemasaran berbasis teknologi informasi agar kopi Gunung Halu lebih dikenal masyarakat lebih luas.

media-3-5df921cfd541df26524ea6f2.jpeg
media-3-5df921cfd541df26524ea6f2.jpeg

Tim Pelaksana PPTG Universitas Darma Persada dari kiri Yefri Chan, Arif, M Solichin, Opan Sopandi, Aep, Rusdi, Didik. (Foto Dokumen Pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun