Mohon tunggu...
Frans XDP UPGRIS
Frans XDP UPGRIS Mohon Tunggu... Dosen - Universitas PGRI Semarang

Dosen, Pendidikan Matematika, Berpikir Kreatif, Geometri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Digital Pasca Pendemi di SMP N 1 Karangawen, Demak, Jawa Tengah

23 Agustus 2022   16:40 Diperbarui: 24 Agustus 2022   17:59 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: F.X. Didik Purwosetiyono, Farida Nursyahidah, Affandi Faisal Kurniawan, Maya Rini Rubowo

Dokpri
Dokpri

Pembelajaran digital dimanfaatkan pada pembelajaran pasca pendemi covid-19. Hal tersebut menuntut guru untuk tetap belajar teknologi agar proses pembelajaran pasca pendemi tetap dapat berjalan dengan baik. 

Walaupun pembelajaran sudah mulai dilaksanakan secata langsung dan tatap muka namun pemanfaatan teknologi di dalam proses belajar mengajar di kelas harus tetap dilaksanakan baik secara blended maupun hybrid learning. 

Beberapa guru masih adaptasi dengan situasi baru/ new normal di dalam mengelalo kelas saat ini, sangat terlihat efek pendemi bahwa penguasaan digital siswa dan guru justru malah meningkat. 

Penguasaan digital guru meningkat terlihat pada saat pelaksanaan pengabdian di SMP N 1 Karangawen kabupaten Demak sebanyak 50 guru untuk mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI Semarang yang dilaksanakan pada Desember 2021 -- Januari 2022 lalu, dengan pembicara I oleh Farida Nursyahidah, M.Pd. tentang media media pembelajaran berbantuan Quiz dan Kine Master, dan pembicara II oleh Dr. Affandi Faisal, M.Si. tentang media pembelajaran menggunakan zoom meeting dan Blended Learning. 

Pelatihan yang dilaksanakan di SMP N 1 Karangawen berjalan dengan tertib, lancar, dan menerapkan protokol kesehatan. Pelatihan dilaksanakan selama tiga pertemuan. 

Pada setiap materi yang diberikan diakhiri dengan tugas membuat media sebagai produk akhir kegiatan. Ditegaskan oleh ketua pengabdian Dr. FX Didik Purwosetiyono, M.Pd., bahwa kegiatan ini harus menghasilkan produk akhir yang telah di review dan melalui evaluasi, dan produk dapat digunakan untuk pembelajaran pada semester berikutnya. 

Sehingga dapat meningkatkan kemampuan digital guru dan dapat menciptakan pembelajaran yang sesuai kebutuhan siswa di pasca pendemi untuk pemulihan pembelajaran sesuai kurikulum merdeka belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun