Mohon tunggu...
didik samen
didik samen Mohon Tunggu... Jurnalis - aquarius

aquarius

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Merasa Hebat Sendiri

13 Februari 2020   13:00 Diperbarui: 13 Februari 2020   12:55 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
catatan kandang ( dokpri)

Aku dalam kisah ini  sudah menunggu beberapa kasus penyelesaian yang belum juga selesai. Menunggu penyelesaian dengan cra reklamasi belum tentu menrampungkan masalah. Mana yang tahu jalan yang belum ditempuh. mana yang main main, mana yang sungguh sungguh,tak ada bedanya. 

Tapi baiklan aku akan lebih bersungguh-sungguh dalam menulis ini. Ketika kau ciptakan konflik horisontal dari beberapa tulisanku , padahal semua tulisanku adalah pesananmu agar aku menuliskan pesananmu ternyata akhirnya aku kau anggap bodoh dan GO -Blog  dimatamu., sungguh sama sekali kau tak dapat mengharagi semua tulisanku sam sekali  yang sudah aku suguhkan dengan sepantasnya. 

Setalah 3 kali tulisan aku tulis dan aku terbitkan masih saja aku komplein dan kau tempeleng wajahku sekan aku adalah orang gila dan orang idot. kau pandang hinakan aku kau pandang aku sebelah mata. 

Jangan membalas semua dalah penghinaan yang tak pantas kau layangkan kepadaku. aku hanya duduk diam ditempatku. kemarin kelakuanmu masih sama. 

Kau suguhi aku bogem mentahmu dimata sebelah kananku, sungguh hina aku kau tarak diriku seonggok sampah saja yang tak ada jnilainya. hanya tunggu saatnya kau akan dibalas dengan kekejaman kawan kawanmu yang telah kau hinakan dengan serendah-rendahnya. 

Sekarang terbukti siapa lebih setan daripada setan, sekarang aku tahu kalau anak PKI itu ada , dan fanatis itu juga ada dua sisi berbeda yang sam berbeda satu tujuan, siapa yang hanya membidik hanya memandang mata kiri saja . lalu akan kau apakan lagi aku .kau gerakkan aku sementar kau sendiri  diam dan malas bergerak bagaimana aku dpaat menghargaimu kalu kau tak pantas kuhargai. semua selesai cukup  sampai disini persahabatn ini  preman.. ( sugholy sepat)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun