Mohon tunggu...
didik samen
didik samen Mohon Tunggu... Jurnalis - aquarius

aquarius

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidikan Bukan Capaian

2 Januari 2018   12:45 Diperbarui: 2 Januari 2018   12:48 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pendidikan bukan dari sekolah saja, masih banyak pendidikan lainnya yang harus kita pelajari dan kita terima. Salah satunya pendidikan agama yang harus kita terima dan kita dapatkan sedini mungkin agar kita mengerti dan memahami agama yang kita anut. Hal ini membuktikan bahwa pendidikan sangat penting baik pendidikan formal maupun nonformal. Semuanya harus kita dapatkan agar kita menjadi lebih baik dan menjadi sebuah kebanggaan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Sebelum masuk keinti permasalahan saya akan menyebutkan apa yang harus dibahas, yaitu:

1. Pengertian pendidikan.

2. Masalah dan tujuan pendidikan.

3. Hasil akhir dari pendidikan disekolah.

Pendidikan merupakan media pembelajaran agar mempunyai wawasan dan pandangan yang luas agar dikemudian hari bisa melanjutkan kehidupan tanpa bantuan orang lain. Atau dalam kamus bahasa indonesia pengertian pendidikan yang berasal dari kata 'didik' lalu' mendapat awalan 'me' sehingga menjadi 'mendidik' artinya memelihara dan memberi latihan. 

Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran agar dapat membantu perkembangan masing -- masing jasmani dan akal atau rohani sehingga suatu saat nanti menjadi manusia yang sempurna atau tercapainya kesempurnaan. Sedangkan bapak pendidikan atau Ki Hajar Dewantara mengklasifikasikan pendididkan dengan istilah tri -- nga ( tiga nga adalah huruf terakhir dalam abjad jawa ajisak ). Nga pertama adalah ngerti (memahami /aspek intelektual), nga kedua adalah ngrasa (merasakan/aspek afeksi), dan nga ketiga adalah nglakonin (mengajarkan/aspek psikomotorik). Menurutnya hak tiap orang untuk mengatur diri sendiri. Oleh karena itu, pendidikan harus mengajarkan dan mendidik anak menjadi manusia yang merdeka batin, pikiran, dan tenaga. Pengajaran jangan terlampau mengutamakn kecerdasan pikiran karena hal itu dapat memisahkan orang terpelajar dengan rakyat akhit atau biasa.

Pada beberapa tahun yang lalu banyak masyarakat yang tidak terlalu memperdulikan pendidikan karena tidak adanya biaya. Oleh karena itu, pemerintah melakukan dan mencari cara agar masalah tersebut bisa ditanggulangi dan semua masyarakt bisa bersekolah atau dapat mengenyam pendidikan, baik pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi. Akhirnya pemerintahpun mengambil keputusan untuk menanggulangi hal tersebut dan sangat mendukung tentang pendidikan agar dapat berkembang baik. Pemerintah menetapkan beberapa hal sebaga berikut :

Pemerintah menetapkan APBN untuk pendidikan 20% untuk SD, SMP, SMA atau sederajat. Program dan kegiatan yang dilakukan tidak semata - mata atas dasar penambahan gedung sekolah, guru, buku dan lain -- lain. Alternatif lain yang dilakukan oleh pemeritah adalah sebagai berikut:

1. Penambahan daya tampung dengan penambahan sekolah baru.

2. Peningkatan daya tampung sekolah -- sekolah swasta.

3. Pengembangan sekolah terbuka dengan media siaran radio, televisi dan lain -- lain.

4. Pembukaan kursus - kursus keterampilan praktis diluar sekolah. Sebagai jalur penyaluran masyarakat.

Semua itu dilakukan oleh pemerintah semata -- mata untuk membangun bangsa ini agar lebih maju dan berkualitas. Hasil akhir dari kebijakan pemerintah tersebut mengenai pendidikansemua ditujukan untuk anak -- anak bangsa agar dikemudian hari bangsa ini dipimpin oleh orang -- orang yang terdidik dan berkualitas dibidangnya. Dan tentunya akan mengurangi pengangguran dan pastinya berkurang angka kemiskinan bahkan rakyat indonesia dikemudian hari tak ada yang menganggur dan tak ada yang miskin lagi.

Sebenarnya saat ini pendidikan sudah berkembang sangat pesat bahkan anak negeri sendiri sudah banyak menciptakan hal - hal yang berguna misalnya, membuat program dikomputer agar mudah mempelajari matematika, membuat anti virus untuk komputer yang tidak kalah saing dengan anak - anak didunia. Anak negeripun banyak mengikuti olimpiade tingkat internasional dengan membawa berbagai mendali emas, perak, perunggu mengalahkan anak australi, jepang dan lainnya. Hal itu membuktikan bahwa sebenarnya anak negeri ini mempunyai bakat dan intelektualliatas yang tinggi dan tidak kalah saing dengan anak - anak didunia.

Sekarangpun anak - anak di indonesia sudah mengenal tentang komputer dan alat elektronik lainnya demi perkembangan mereka seperti internet yang telah mewabah dinegeri ini yang mempunyai dampak positif dan negatif. Sehingga membantu pendidikan di sekolah untuk menyelesaikan tugas dan mencari informasi yang tidak hanya ada dibuku.

Harapan kedepannya semoga bangsa indonesia lebih mampu  meningkatkan, mencerdaskan, dan menciptakan anak - anak didik yang produktif, kreatif, dan inovatif yang berguna bagi bangsa dan negara sehingga dapat menciptakan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas tinggi dan mandiri yang dapat memenuhi kebutuhan global. Dengan banyaknya program pemerintah saat ini semoga anak - anak indonesia semakin bersemangat untuk belajar dan memperoleh informasi terbaru tentang pendidikan dan semua keinginan diatas bisa tercapai dan terpenuhi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun