Dengan mengusung tema Desa Penggerak Pancasila, Kelompok KKN Universitas Negeri Semarang (UNNES) Desa Pecangakan mengadakan program Peningkatan Literasi Digital dan Public Speaking berwawasan Pancasila yang ditujukan untuk pemuda desa.Â
Untuk melibatkan lebih banyak pemuda, Kelompok KKN UNNES bekerja sama dengan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU/IPPNU) Ranting Pecangakan. Acara ini diselenggarakan di Sekretariat IPNU/IPPNU Ranting Pecangakan pada Kamis (6/7) lalu. Program tersebut diikuti oleh 8 anggota Kelompok KKN UNNES dan dihadiri oleh 20 peserta dari IPNU/IPPNU serta pemuda dari beberapa dusun di Desa Pecangakan, Kecamatan Comal, Pemalang.
Dalam menghadapi kemajuan teknologi yang pesat, kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman digital dan kemampuan berbicara di depan umum bagi pemuda Desa Pecangakan.Â
Tujuannya adalah agar mereka siap menghadapi perkembangan zaman dan mampu menggunakan teknologi dengan bijak. Hal ini disampaikan oleh Koordinator Mahasiswa Desa (Kormades), Septian Dwi dalam sambutannya, "Adanya program ini, merupakan inisiatif dari rekan-rekan KKN untuk membagi pengetahuan tentang literasi digital dan public speaking kepada para pemuda di Desa Pecangakan, yang harapannya dapat membantu pemuda untuk siap menghadapi perkembangan zaman dan teknologi."
Ketua IPNU, Muhammad Afron, menyambut baik kegiatan ini dan menyatakan bahwa ini adalah pengalaman pertama bagi IPNU/IPPNU selama masa kepemimpinannya. Menurutnya, program ini sangat berharga untuk pemuda dalam membuka wawasan mereka terhadap dunia luar. Ia dan anggota IPNU/IPPNU siap mendukung program ini agar berhasil dan sukses.
Dalam kegiatan ini, kelompok KKN UNNES fokus pada topik pengenalan dan pemanfaatan Artificial Intelligence, serta memberikan tips dan trik untuk berbicara di depan umum dengan baik. Penanggung jawab program ini, Didi Khomsa Prasetyana, mengungkapkan alasan mengapa memilih fokus topik tersebut.
"Artificial Intelligence atau (AI) merupakan teknologi kecerdasan buatan yang disusun agar mampu meniru kecerdasan manusia. Pemanfaatan Artificial Intelligence yang baik dan bijak, akan membantu pemuda dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan lebih efektif dan efisien. Untuk itu, dalam kegiatan ini para pemuda dikenalkan dengan AI seperti Chat-GPT, Art Generator, Text-to-Voice dan lain-lain. Mereka juga diberikan contoh bagaimana cara kerja AI, serta cara menggunakannya" pungkasnya.
Lebih lanjut, ia juga menyatakan bahwa pemuda merupakan sosok yang diharapkan dapat menjadi agen perubahan dan penggerak bagi bangsa ini. Oleh karena itu, tak kalah pentingnya untuk memberikan pemuda keterampilan public speaking yang baik agar mereka dapat dengan lancar mengungkapkan ide-ide kritis mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H