PENGALAMAN PERTAMA MELAMAR PEKERJAAN
Bingung banget ketika mau menceritakan kisah pengalaman pribadi yang harus membuat kalimat pertamanya seperti apa. Yang jelas, tanggal 07 Mei 2014 yang lalu merupakan pengalaman paling berharga yang tidak pernah akan aku lupakan dalam hidupku. Mau tau kenapa? Soalnya waktu itu adalah pengalaman pertamaku ngelamar kerja. Rasanya itu seneng, takut, pokoknya semua gabung jadi satu. Dag dig dug banget deh pokoknya.
Terima kasih banget aku ucapin buat temenku Fatkhur Rozaq yang udah ngasih informasi tentang lowongan pekerjaan ini. Kenapa dia bisa ngasih tau aku? Soalnya lowongan ini di tempat dia kerja. Dia juga tau kalau aku lagi bener-bener pengen kerja.
Akhirnya dia ngasih tau apa saja yang harus dibawa pada saat datang melamar pekerjaan ditempatnya bekerja. Oh ya lupa, tempat kerjanya di sebuah pertokoan pusat oleh-oleh yang ada di Kudus. Terus, aku catat semuanya persyaratan apa saja yang harus di bawa, diantaranya :
- Surat lamaran kerja
- Foto copy ijazah terakhir ( 1 lembar )
- Foto copy KTP ( 1 lembar )
- Pas foto 4x6 ( 1 lembar )
- Alhamdulillah ya persyaratannya tidak sulit-sulit amat. Oh ya, dia ngasih tau ke aku mengenai persyaratan itu kalo ga salah 3 hari sebelum aku melemar pekerjaan tersebut. Selama kurang lebih 3 hari itu aku persiapkan semuanya. Dari semua persyaratan sampai persiapan mental. Maklum lah ya, ini kan pengalaman pertamaku.
- Sebenarnya, aku sempat ragu juga sih mau ngelamar pekerjaan itu atau nggak. Aku takut gak bisa ngejalanin semuanya. Tapi ya, kalo ga di coba mana mungkin kita tahu. Iya ga? Aku juga ga mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada di depan mata. Akhirnya sehari setelah aku mendapatkan persyaratan itu, aku siap-siap buat pergi ke tempat pencucian foto. Setelah sampai di tempat pencucian foto, aku ngirim fotoku ke mbak yang jaga terus bilang ukuran sama jumlah fotonya. Kemudian aku langsung ngirim sms ke temen aku itu. “Udah di tempat kerja kan? Aku mau ke situ”. Ga lama kemudian temen aku ngebales, “Iya, datang aja”. Fotoku pun sudah selesai di cetak.
- Dan selanjutnya aku menuju tempat kerjanya dan aku kasih berkas-berkas aku ke temenku itu. Diapun langsung membawanya ke dalam. Duduk-duduk dulu deh, kata temenku. Aku pun liat-liat barang yang ada di toko itu. Dan ga lama kemudian, temenku keluar dan mengajakku masuk ke dalam. Akhirnya aku pun masuk. Dan aku lihat ada seorang laki-laki duduk di depan meja. Oh ternyata ini toh Bosnya, aku pun langsung di persilahkan duduk. Dan mulailah berkas-berkasku di lihat sambil bertanya kepadaku, kalo ga salah ini percakapanku dulu sama bos toko tersebut.
- Bos : Udah pernah kerja?
- Aku : Belum.
- Bos : Tahu tentang komputer?
- Aku : Iya tahu.
- Bos : Bener asli dari Pati?
- Aku : Iya pak bener.
- Bos : Lulus tahun berapa?
- Aku : 2010
- Bos : Terus selama ini ngapain aja?
- Aku : Kuliah pak.
- Bos : Berarti sekarang kuliah ya?
- Aku : Iya (sambil nyengir-nyengir).
- Bos : Oh, tapi bisa kan bagi waktu sama kerja? Saya ga mau kerjaan kamu terganggu sama kuliahmu. Begitu juga sebaliknya. Jika memang kamu sudah siap untuk bekerja dan siap membagi waktumu jadi kamu harus siap kerja kapan aja. ada nomer kamu kan disini? (sambil nunjuk berkas), nanti saya hubungi kamu.
- Aku : Iya pak. Kalau begitu saya permisi dulu.
Akhirnya selesai sudah dan aku pun langsung ke luar. Rasanya itu udah lega sekarang. Diterima atau nggaknya itu urusan nanti. Yang penting aku udah nyoba. Dan aku pun bergegas pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H