Pagi kemarin, saya mendapati diri dalam situasi yang tidak menyenangkan. Iya, saya harus berobat ke dokter. Tentu saja, bukan karena kangen sama dokter, tapi karena pencernaan saya sepertinya bermasalah. Perut terasa sakit, perih dan mual juga Diare.
Setelah dipanggil, saya duduk di ruang praktek dokter.
Dokter mulai bertanya seperti biasa, “sejak kapan diarenya?, sudah berapa kali?, ada mual?, muntah?, demam?, apa yang dimakan sebelumnya?” dan pertanyaan standar lainnya. Saya jawab sejujur-jujurnya yang berarti mengakui juga soal pola makan saya yang agak... ya,, suka semaunya.
Setelah pemeriksaan selesai, dokter memberikan vonis: “Bapak jangan dulu makan yang pedas, jangan dulu minum kopi.”
saya memastikan, "Dok, Susu juga?".
"iya", Jawab dokter dengan nada bijak menjelaskan untuk menghindari susu untuk sementara.
Bagi saya, sulit banget rasanya untuk menghindari susu. Pagi dan malam susu selalu menemani. sementara sekarang kata dokter harus menghindari semua jenis susu.
Tapi, sebagai pasien yang baik, saya berusaha terlihat kooperatif. Sampai akhirnya, keluar dari mulut saya pertanyaan yang, menurut saya, adalah solusi terbaik untuk masalah ini.
“Dok, kalau cuma dipegang aja, boleh nggak?”
Beliau hanya tersenyum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H