Hal serupa mungkin dirasakan oleh banyak orang. Ada yang merasa lebih ramah saat berbicara dalam bahasa Indonesia, atau lebih tegas saat berbicara dalam bahasa daerah tertentu. Ini adalah contoh dari bagaimana bahasa mempengaruhi tidak hanya cara kita berbicara, tetapi juga cara kita berinteraksi dengan dunia sekitar.
Bahasa dan Emosi: Apa Hubungannya?
Salah satu aspek yang menarik adalah bagaimana bahasa mempengaruhi cara kita merasakan dan mengungkapkan emosi. Sebagai contoh, saat berbicara dalam bahasa yang dikuasai sejak kecil, emosi terasa lebih mengalir dengan alami. Ada kedekatan yang lebih dalam dengan bahasa ibu yang memungkinkan seseorang untuk mengekspresikan perasaan dengan lebih leluasa. Sebaliknya, saat berbicara dalam bahasa kedua, misalnya bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya, bisa terasa ada semacam jarak emosional. Meskipun berbicara dengan lancar, ada perasaan bahwa emosi yang diungkapkan sedikit lebih terjaga dan lebih terkontrol.
Salah satu penjelasan ilmiahnya mungkin terletak pada cara otak memproses informasi dalam dua bahasa. Ketika berbicara dalam bahasa ibu, otak merespons dengan cara yang lebih langsung dan otomatis. Seseorang merasa lebih terhubung dengan kata-kata dan makna yang terkandung di dalamnya. Sebaliknya, saat berbicara dalam bahasa kedua, otak memerlukan waktu lebih lama untuk mencerna kata-kata, yang bisa membuat seseorang merasa sedikit lebih terkendali dalam mengekspresikan perasaan yang mendalam.
Mengapa Ini Penting untuk Diketahui?
Kita mungkin tidak selalu menyadari bahwa bahasa bukan hanya sekadar alat komunikasi. Bahasa adalah jendela yang memberi kita pandangan lebih dalam tentang cara kita berpikir, merasakan, dan bertindak. Memahami hubungan antara bahasa dan kepribadian bisa memberi kita wawasan lebih dalam tentang diri kita sendiri dan bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain.
Bahasa juga memiliki peran besar dalam bagaimana kita memahami dunia. Dalam bahasa yang berbeda, kita bisa melihat sesuatu dengan perspektif yang berbeda. Misalnya, dalam bahasa Jepang, ada konsep yang sangat kaya tentang keindahan alam yang tidak mudah diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Begitu juga dalam bahasa-bahasa lain, terdapat cara unik dalam menggambarkan emosi, hubungan, atau bahkan waktu.
Pentingnya memahami fenomena ini adalah agar kita tidak hanya melihat bahasa sebagai alat untuk berbicara. Bahasa lebih dari itu: bahasa adalah cara kita melihat dunia, cara kita menghubungkan perasaan kita dengan dunia luar, dan bahkan cara kita membentuk siapa kita.
Apakah Anda pernah merasakan perbedaan dalam diri Anda saat berbicara dalam bahasa yang berbeda? Ceritakan pengalaman Anda, siapa tahu, kita bisa belajar sesuatu yang baru bersama-sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H